Mohon tunggu...
Wisnu wicaksana
Wisnu wicaksana Mohon Tunggu... Jurnalis - Pemred Media Reformasi Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Media Dan Informasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ida Nasution Soroti Nilai Tata Krama yang Mulai Tergerus Modernisasi

13 Maret 2021   16:04 Diperbarui: 13 Maret 2021   16:23 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Jakarta -  Sebagai makhluk sosial, kita perlu selalu berkomunikasi dengan orang lain. Baik  langsung maupun menggunakan alat.Komunikasi adalah bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Sekarang, karena kita sudah terbiasa, terkadang kita tidak terlalu memikirkan masalah moral ketika kita berbicara dengan orang lain.

Padahal, moralitas sangat penting dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan memahami dan menerapkan kode etik, kita akan terhindar dari perilaku buruk yang tidak dapat diterima di masyarakat sekitar kita. Dengan cara ini kita akan disebut orang yang santun dan beradab serta dicintai banyak orang.

Oleh karena itu, tentunya etika perlu kita pelajari dari segala aspek kehidupan, termasuk komunikasi. Banyak orang di sekitar kita mungkin mengabaikannya, tetapi tidak ada alasan untuk melakukannya.

Menanggapi hal itu Wakil Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Usaha Kecil Menengah (UKM),  Ida Nasution mengatakan,"Sekarang ini banyak orang asal bicara tanpa mementingkan tatakrama".

"Coba bicara yang santun karna saya nilai baik dari medsos yang saya pantau kadang ada pejabat yang mencontohkan hal tidak baik," Ucap Ida, Sabtu (13/3/2021).

Ida menambahkan, "Selain tatakrama dalam berbicara yang kurang santun, beberapa pejabat ini kerap mencontohkan hal yang tidak baik pada postingannya di Media Sosial (Medsos)".

"Belum lama ada pejabat daerah yang membagikan foto dengan beberapa orang tanpa masker di medsosnya," lanjutnya.

Wanita yang berprofesi sebagai pengusaha ini juga mengatakan saat ini kandididat yang terpilih menjadi pemimpin terkadang sering merasa hebat sehingga dengan mudahnya melakukan hal-hal yang kurang baik untuk konsumsi publik.

"Saya menghimbau dimana terjaganya kerukunan sesama masyarakat hendaknya  agar setiap pejabat sekarang mengerti tentang kehidupan bersosial," Tutupnya.

Penulis: Angie/Elly/Wsn

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun