Dua kontribusi terbesar inefisiensi di sektor air bersih di Indonesia adalah konsumsi listrik dan pemborosan air akibat kebocoran pipa yang tidak terdeteksi. Sekitar 25-35 persen air bersih hilang pada saat pemompaan dan pendistribusian di dalam pipa sebelum akhirnya sampai di tempat konsumen.
Dalam acara bincang Schneider Electric bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya bertema "Roadmap Indonesia Menuju Smart Water Management" dijelaskan bahwa transparansi dan ketertelusuran aset air di seluruh jaringan operasional dan distribusi yang dapat meningkatkan visibilitas untuk pengambilan keputusan yang tepat berbasis data real-time untuk mengurangi inefisiensi operasional ini.
Schneider Electric kemudian menekankan bahwa digitalisasi sektor air minum dengan menerapkan arsitektur EcoStruxure for Water and Wastewater memungkinkan monitoring data secara real-time dan memungkinkan peningkatan kinerja operasional yang cepat, kontrol kualitas yang lebih ketat, mengurangi konsumsi energi hingga 30%, meningkatkan efisiensi operasional pada instalasi pengolahan air dan jaringan distribusi air hingga 25%, dan mengurangi total biaya kepemilikan (TCO) asset hingga 20%.
Perusahaan daerah pengelola air minum PDAM Surya Sembada memiliki target jangka panjang untuk mencapai tingkat kehilangan air 20 persen dengan 100 persen pelanggan bertekanan minimal 0,7 bar dan mengurangi biaya listrik sebesar 30 persen.
Kementerian PUPR dan PDAM Surya Sembada berharap mendapat dukungan dari banyak pihak untuk merealisasikan proses transformasi digital ini, selain tentu saja dari Schneider Electric.
Komitmen Schneider Electric terhadap aspek konservasi air bersih dan keberlanjutan tidak perlu diragukan lagi. Pada tahun 2021 yang lalu, perusahaan asal Prancis ini dipilih sebagai perusahaan paling berkelanjutan di dunia pada 2021 oleh Corporate Knights Global 100 Index. Salah satu indikator penilaian adalah terkait penerapan efisiensi air dan rencana konservasi. Schneider Electric memperoleh nilai "A" untuk dua tahun berturut-turut dalam kuesioner CDP Water.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H