Mohon tunggu...
Wisnu Cahyadi
Wisnu Cahyadi Mohon Tunggu... -

keep looking forward | traveler abal-abal | dreamer | enthusiast in Environmental issues | Volunteer | the boy who put smile on his face | Adventurer

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Single Fighter I

8 Oktober 2010   07:19 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:37 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Rasa deg-degan dan cemas,pasti itu ada ketika kita akan melakukan sesuatu yang baru dan benar-benar keinginan kita. Itulah saya, saya yang menjadi SINGLE FIGHTER ketika menjadi bekpeker (re. Backpacker) ke lombok-bali. Rasa itu bertubi-tubi merasuki tubuh saya, maklum juga saya kali kedua melakukan backacking dan menjadi SINGLE FIGHTER ini pertama kalinya.

Mencari-cari informasi sebelum keberangkatan itu merupakan hal yang penting untuk travelling apalagi sendiri, benar-benar harus detail dalam semua perjalanannya dan jangan sampai LOST. Kalau sudah gitu ceritanya beda lagi. Mungkin sampai sekarang saya belum bisa posting ini. lol

Repot, repot, repot itu pasti dan tanya sana sini, buka situs mana-mana, cari teman lewat situs atau forum bekpeker semua saya lakukan. Kalau kata tiruannya alm Gusdur sih "gitu aja kok repot!!!" kalau dia masih hidup gue pasti bilang "EMAAAAAANG!!!"

Inilah hari Keberangkatannya, fiuh...berharap kereta yang saya tumpangi tidak sepadat karena pada waktu itu memang lagi ramai-ramainya karena arus mudik-balik lebaran 2010 teringat pula keberangkatan saya itu tanggal 13 September 2010. Kereta yang saya tumpangi yaitu KA Ekonomi Sri Tanjung (pake yang low budget) dari Jogja-Banyuwangi dan kereta berangkat tidak tepat waktu ketika itu kereta berangkat pukul 07.45 WIB.

Setelah Lepas dari stasiun Lempuyangan Yogyakarta kereta yang saya tumpangi memang tak sepadat seperti yang dibayangkan, namun kok lama-lama kereta ini membawa semua calon penumpang dari tiap stasiun dan PARAHnya lagi, tiap stasiun BERHENTI...."ARRRRRGGGGGGHHHHH...". Ini memang bukan pengalaman pertama kali saya menaiki kereta ekonomi yang super kerakyatan.

Dalam hati rasa ingin mencaci maki petugas kereta memang ada, namun apadaya yah beginilah kereta ekonomi, kereta kerakyatan. Disini pulalah, saya mengawali jurus jitu biar tidak kesepian di jalan, yaitu SKSD membuka obrolan kepada seorang wanita paruh baya yang bersama suaminya, awalnya memang terlihat jutek wanita ini, tapi "lain di mata lain di hati" seperti kata pepatah. buset baiknya minta ampun. Entah apa yang saya bicarakan kepada pasangan suami istri ini sepertinya tak ada yang penting, hehe... Sampai akhirnya kami sudah mulai terasa capek dan ngantuk, lalu beberapa dari kami sudah ada yang tidur.

Tapi ketika mereka tidur, mata saya masih terbelalak tidak bisa menutup mata, entah kenapa, eh tapi saya belum makan ding seharian...rasa lapar mau makanpun tidak bisa saya penuhi karena kepadatan penumpang yang memang tidak biasanya pada hari itu, terlebih lagi karena posisi saya dipojok tempat duduk dan paling kesalnya saya, kalau saya duduk dipojok menjadi tempat sandaran orang yang tidur sampai-sampai saya tidak bisa bergerak sama sekali..oooohh noooooo!!!!

Ngomong-ngomong tentang orang yang bersandar dipundak saya untuk tidur seharian ini juga hal yang menarik dan agak-agak sulit ditemukan (Secara....haha). Kenapa saya mengatakan demikian? Seorang yang bersandar ke saya ini seorang pria, ya kira-kira tak jauh beda umurnya dengan saya (tapi lebih muda gw deh hehe). Memang awalnya saya kira bisa diajak ngobrol juga untuk menghilangkan rasa jenuh, tapi eh tapi ketika dia menaiki kereta yang sama, dia awalnya mungkin mengisi waktu dengan membaca koran yang dibelinya di atas kereta dan minum produk jepang yang banyak dijual di kereta pula. Namun, setelah itu dia tertidur. Bayangkan perjalanan jauh yang dia tempuh ke surabaya (karena kereta ini berhenti di Surabaya) menghabiskan waktu dengan tidur sepanjang perjalanan dimana kondisi tersebut padat, sumpek, dan panas. Saya saja tidak bisa tidur sepulas dia yang tahan banget dengan berbagai kondisi,ckckck....Sampai-sampai pasangan suami istri di depan saya pun menggeleng-gelengkan kepala dan melihat keanehan di dirinya, ketika yang lain kegerahan dan berkeringat karena padat dan panasnya di dalam kereta namun dia TIDAK sama sekali. WOW...manusia SUPER!!!!Tapi saya tidak suka dengan cara dia yang tidur menyandar. Emang eke cowo apakah boooo....!!!!

Waktu menunjukkan pukul 23.00 WIB dan keretapun mulai lenggang dengan penumpang yang sudah turun, akhirnya saya bisa menghirup nafas lega ya...walaupun tak selega berada di luar kereta. Saya meluncurkan jurus SKSD ku kembali dengan berbicara dengan sorang ibu yang membawa anak cukup banyak, pertanyaan yang sama yang saya lontarkan adalah "mau kemana bu?" dan dilanjutkan pertanyaan-pertanyaan yang tak penting (BASA BASI). hahaha..

Selang beberapa menit saya, mulai tertidur karena lumayan "cukup" lelah ditambah perut yang penuh dengan angin dan bermandikan keringat yang lumayan buat saya kurus sedikit,haha....

Pukul 00.30 WIB keretapun telah tiba di stasiun akhir Banyuwangi saya yang pada saat itu tertidur dibangunkan oleh seorang anak dari ibu yang saya ceritakan tadi.

To be continued...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun