aku berdiri di gedung tertinggi di tahun 2111 gedung yang menembus awan dan hampir menyentuh matahari tak ada burung berkicau atau semilir sejuk pohon pinus tak ada yang hidup.... bagiku angin berhembus tak mengisyaratkan nafas bumi senyum matahari tak begitu berarti bagi hati manusia bumi bergoncang tak lagi menakut-nakuti manusia bahkan tangisan langit tak lagi sampai ke tanah otak manusia di tahun 2111 terlalu pintar hingga malaikat pun bergidik ngeri mereka merasa pencipta segalanya namun mereka lebih picik dari iblis bumi di tahun 2111 hanya terdiri dari beton dan manusia Indonesia di tahun 2111 juga sama tak ada hutan atau sungai tak ada hewan atau tumbuhan namun di atas gedung ini aku terus mencari tanah untuk beristirahat menunggu langit meneteskan setetes tangis iba dan berharap sedetik senyum matahari untuk hidupku lalu aku akan terbenam dan menancapkan akar diantara beton aku akan menjadi satu-satunya yang hijau dan HIDUP dan sampai aku berkembang menjadi bunga secerah matahari aku akan segera menebarkan biji-biji harapan dan kehidupan di dunia salam hangat, dandelion
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H