Mohon tunggu...
Wishna Aliadina
Wishna Aliadina Mohon Tunggu... Guru - Teacher, writer, creator.

Menulis adalah terapi yang paling ampuh untuk mengatasi kebosanan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Senandika] Tinta Pertemuan: Kenangan SMA

21 Januari 2024   06:22 Diperbarui: 21 Januari 2024   06:42 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tinta (pexels.com/Lum3n)

Di antara halaman-halaman kenangan SMA, tinta pertemuan membentuk lukisan indah dari masa muda. Setiap kata yang terukir menjadi sejarah, menghidupkan kembali momen-momen yang begitu berharga. Kenangan SMA adalah kisah penuh warna di dalam lembaran waktu.

Warna pertama tinta itu adalah warna persahabatan. Di lorong-lorong sekolah, kami adalah sekutu dalam petualangan remaja. Terdapat kebahagiaan dalam tawa bersama dan kepedihan dalam setiap perpisahan. Pertemuan di koridor dan kelas menghasilkan hubungan yang melekat, membentuk ikatan yang tak terlupakan.

Lalu, ada warna cinta yang dilukis dengan tinta pertemuan di kenangan SMA. Pada suatu titik, hati-hati yang muda bertaut dalam kisah yang penuh romantisme. Setiap pandangan mata, setiap senyum, menjadi bagian dari narasi romansa yang membentuk bagian tak terpisahkan dari perjalanan ini.

Tapi, tinta itu juga menyentuh warna keberhasilan dan kegagalan. Ujian, proyek, dan mimpi-mimpi yang tercapai atau terlewatkan menjadi coretan yang menggambarkan usaha dan dedikasi selama tahun-tahun belajar.

Mengenang SMA dengan tinta pertemuan adalah perjalanan melalui nostalgia yang hangat dan sentuhan masa depan yang berkilau. Lembar demi lembar, tinta pertemuan merangkai cerita hidup yang mengilhami, mendedahkan esensi pertumbuhan, dan merayakan keberagaman warna dalam spektrum kenangan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun