Opini pribadi gua :
Dalam hal penundaan eksekusi Duo Bali Nine ANDREW CHAN dan MYURAN SUKUMARAN MR PRESIDEN "IR JOKO WIDODO" sudah belajar dari masa lalu bangsa dan cukup bijak dan sedang menerapkan. "Be selective in your battles, sometimes peace is better than Being Right"
Mengapa quote di atas mutlak?
Karena yang namanya filosofi adalah pertanyaan yang tidak bias di jawab,jadi jangan Tanya mengapa eksekusi chan dan sukumaran di tunda karena itu adalah pilihan terbaik untuk republic ini.
Mengapa begitu? Karena ,memang seharusnya begitu karena banyak yang di pertimbangkan oleh kepala Negara kita yaitu :
1. Faktor Balas Budi :
Seandainya jokowi mengekseskusi mereka berdua seperti mengeksekusi teroris itu sama dengan menunjukkan ke[ada dunia kalau bangsa kita tidak beradab.
Ingat bangsa Indonesia adalah bangsa yang sangat menjunjung tinggi kearifan lokal asli Indonesia yang di wariskan oleh leluhur kita.
Bangsa indinesia adalah bangsa yang berbudi dan tidak pernah melupakan budi baik orang lain alias “BANGSA YANG TAHU BERBALAS BUDI”
" Hutang terbesar manusia adalah HUTANG BUDI"
Kita tidak usah munafik dan ini adalah fakta saat tsunami aceh kemarin,memang benar kok yang di katakana oleh tony abbot bahwa bantuan Negara Australia sangat besar sekali
Bagi yang benar – benar mengalami langsung dan merasakan langsung bagaimana dahsyatnya dan bagai dan sulitnya keadaan saat tsunami aceh dan merasakan langsung jasa – jasa dari Australia yang datang dengan bantuan obat obatan,tenaga media serta tentara Australia yang dengan welas asih menggendong balita korban tsunami jadi gua rasa orang orang seperti professor hikmahanto juwana yang tidak merasakan langsung bencana tsunami serta uluran tangan Australia lebih baik diam dari pada menunjukkan persepsinya yang tidak peka
Dalam hal nya makanya masyarat banda aceh dan daerah aceh lainnya yang terkena tsunami walaupun sedikit tersinggung tapi tetap memakai “BAHASA HALUS” dengan acara lelang “giok aceh” sebagai sindiran halus yang penuh ETIKA dengan kalimat“WUJUD BALAS BUDI” kepada Australia,tidak seperti unjuk rasa di daerah lain mamakai bahasa kasar mencaci maki dengan bahasa kasar yang tidak mencermin sifat asli bangsa Indonesia yang murah senyum dan ramah.
2. Faktor kemanusiaan :
Semua orang juga tahu kalau kedua terpidana mati tersebut telah benar benar insyaf lihat saja kalau CHAN sudah benar- benar insyaf dan menjadi pendeta dan SUKUMARAN sudah menjadi seorang pelukis.
Dan mereka juga bukan terpidanan mati yang mengendalikan bisnis narkoba dari balik jeruji,serta mereka juga sudah menjalani hukuman.
Bahkan rohaniawan yang mendampingi mereka dengan tegas mengatakan
“Sebenarnya mereka berdua sudah benar benar menjalani rehabilitasi dengan baik dan sudah insyaf dan sangat sayang sekali kalau harus di eksekusi mati juga”
[caption id="attachment_403254" align="alignnone" width="300" caption="Pastor Mithran Chellapah"]
(gua yakin ini adalah ungkapan isi hati yang paling dalam dari sang rohaniawan sudah sering mendampingi terpidana mati)
3. Faktor Hubungan Internasional
[caption id="attachment_403255" align="alignnone" width="300" caption="Ban Ki Moon dan Joko Widodo"]