menanggapi artikel dari http://candrawiguna.com/alasan-mengapa-saya-tidak-memilih-prabowo/
Alasan Mengapa Saya harus membela Prabowo
1. Kasus Pelanggaran HAM
Di belahan bumi mana sih yang namanya tentara apa lagi seorang jendral yang tidak pernah melewati garis yang namanya “HAM” masalah isu pelanggaran HAM ini adalah propaganda asing untuk melemahkan stabilitas negara kesatuan republik indonesia.
Kalau tidak tegas dalam menumpas ancaman kestabilitasan negara yah negara kita bakal tidak stabil dan mudah di pecah pecah belah.
Dan politik “DEVIDE ET IMPERA” ini akan berhasil di indonesia dan terpecah belahlah negara kita ini akan menjadi seperti seperti UKRAINA jauh-jauh hari saat prabowo menjabat.
Soal kerusuhan mei dll yang masih simpang siur itu,seandainya terjadipun itu merupakan SIKLUS POLITIK DI NEGARA BERKEMBANG SEPERTI INDONESIA INI..
Suka tidak suka memang harus terjadi.
Seperti saat peristiwa G30SPKI berapa banyak keturunan tionghua yang di ganyang dan di bunuh.
Makanya saya tegaskan sekali lagi itu merupakan SIKLUS POLITIK NEGARA BERKEMBANG.
2. Prabowo Minim Prestasi
Semua ulasan yang saya baca yang di tulis oleh saudara candra wiguna itu hanyalah penilaian dan opini yang terkesan berat sebelah.
Dan tidak mencantumkan prestasi yang berhasil di peroleh oleh prabowo seperti :
Prestasi di Bidang Militer
*Operasi timor timur sehingga saat itu timor timur menjadi provinsi baru di indonesia dan ini
*Penyelamatan sandera mapenduma
*Pengibaran bendera di puncak evererst
Dan lain-lain yang tidak di sebutkan oleh media maupun berbagai sumber.
Sebagai Ketua HKTI DAN Sebagai Ketua APPSI
Singkat saja saya jelaskan yang di atas bukanlah minim prestasi tapi kurang mendapat dukungan dari PUSAT.
Bagaimana mau mendapatkan hasil yang signifikan kalau tidak mendapat dukungan baik secara moral maupun finansial.
Kalau Sebagai Pengusaha
Merupakan masalah lumrah kalau ada mengalami masalah keuangan serta perselisihan kecil pemilik perusahaan dengan pekerja,namanya juga pasang surut perjalan perusahaan.
3. Masih Memiliki Hutang
Sebagai seorang pengusaha sekaliber prabowo yang sejajar dengan parakonglomerat,adalah merupakan hal yang lumrah kalau memiliki selisih hutang pada bank,di republik ini konglomerat mana sih yang tidak memiliki hutang kepada bank?
4. Bermasalah Dengan Negara Lain
Logika sajalah masa karena menunaikan tugas negara untuk menjaga stabilitas negara dan sedikit melewati garis dari yang namanya HAM yang merupakan isu paling SAKTI untuk MENJATUHKAN nama serta STIGMA BURUK sebuah negara berkembang dan nama seorang individu di mata internasional.
Soal masalah pencekalan itu hanya merupakan masalah formalitas saja.
Nanti setalah menjadi PRESIDEN yang mencekalnya juga akan berusaha merangkulnya kembali demi sebuah kepentingan.
“Dalam politik tidak ada teman maupun musuh abadi yang ada hanyalah kepentingan”
5. Angkatan Tua, Cita Rasa Orde Baru
Siapa bilang prabowo angkatan tua,cita rasa orde baru?
Dalam sebuah partai tidak semua kader memiliki pemikiran yang sama dalam mencerna DOGMA-DOGMA politik.
Jadi sangatlah tidak etis menyamakan cara pikir dari keseluruhan mantan anggota sebuah partai.
6. Black Campaign, Survei Bayaran, dan Pembohongan Publik
Nah kalau soal masalah ini masing masing pendukung partai yang sedang berseteru sama-sama ada melakukannya.
Tidak usah munafiklah yang namanya black campaign merupakan senjata yang di lakukan oleh semua parpol baik oleh petinggi maupun mapun oleh kader partai.
7. Saya Memilih Bukan Berdasarkan Asumsi
Saya mengkritik juga tidak berdasarkan ASUMSI.
Soal masalah HAM SEKALI LAGI SAYA TEGASKAN HANYA SEMATA-MATA MENJAGA KESTABILITASAN NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA.
Saya mengkritik semata-mata hanya untuk mencurahkan buah pemikiran saya dan untuk menyeimbangkan dan menjaga kesehatan dalam persaingan politik indonesia.
Saya juga bukan kader dari partai manapun dan saya juga tidak pernah mendukung calon presiden manapun.
Saya hanyalah pengamat politik yang doyan dengan masalah intelijen
Sebelum ada calon presiden yang seperti PUTRA SANGA FAJAR yah saya hanya menjadi pengamat saja.
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H