Mohon tunggu...
Dimas Septiawan Krounj
Dimas Septiawan Krounj Mohon Tunggu... -

Founder of YMYM (Yang Muda Yang Menginspirasi) since March 2010

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Box Culvert Jadi ATM Para Masyarakat Miskin

12 Januari 2014   12:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:54 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banjir sudah menjadi permasalah umum bagi kota-kota besar di Indonesia dan menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Sekalipun setiap tahun kota-kota besar masih dilanda kekuatiran akan terjadinya banjir, apalagi pada bulan-bulan ini (Januari), namun bukan berarti pemerintah tidak berbuat apapun.
Box culvert adalah salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah. Box culvert berbentuk seperti sebuah kotak yang terbuat dari rangkaian besi berbentuk huruf U yang dicor dengan semen. Benda ini akan ditanamkan pada bawah tanah di sisi badan jalan sehingga membentuk gorong-gorong. Hal ini dimaksudkan supaya air mengalir ke sisi badan jalan lalu masuk ke bawah tanah dan kemudian ditampung oleh gorong-gorong (box culvert) tersebut. Air dalam gorong-gorong tersebut akan diteruskan ke sungai besar atau laut.
Upaya ini masih terus dilakukan oleh pemerintah di kota-kota besar. Namun pada beberapa tempat di kota Surabaya, khususnya di jalan Arjuna, beberapa box culvert mangkrak tanpa adanya pengerjaan bahkan para pengerjanya pun tidak terlihat selama beberapa bulan dari bulan November 2013 hingga 12 Januari 2014 (hari ini). Entah apa penyebabnya.
Tidak hanya itu, pada hari ini pukul 8 pagi lebih, saya melihat ada satu orang dengan becaknya berhenti pada sebuah box culvert yang telah (sengaja) dihancurkan beberapa bagiannya. Dan dengan sebuah alat di tangannya, ia berusaha mengambil besi yang berada di dalamnya dengan tujuan untuk dijual. Orang ini tampak malu-malu melakukannya ketika banyak orang berjalan di sekitarnya, namun dia tidak berhenti. Apa yang dilakukan orang tersebut tidak sepenuhnya salahnya karena di sisi lain, tidak ada seorang pun yang mengawasi box culvert yang nganggur itu. Pencurian dan perusakkan terhadap box culvert ini menjadi pekerjaan tambahan yang juga harus diperhatikan oleh pemerintah kota selain banjir.
Dengan box culvert, pemerintah berusaha mengatasi banjir. Namun masyarakat berpikiran lain, yaitu menjadikan ke-mangkrak-annya sebagai ATM pinggir jalan.
Nb. Saya tidak menyertakan foto atau video karena saat saya tidak mempersiapkan alat apapun untuk mendokumentasikannya.
Join di grup YMYM (Yang Muda Yang Menginspirasi) di https://www.facebook.com/groups/ymym10/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun