Aktivitas peribadatan agama dalam suatu ruang, tentunya diisi oleh jemaat yang memiliki berbagai peran (pekerjaan dan status sosial) dalam kehidupan sehari-harinya. Penyampaian khotbah untuk berperan aktif menjaga kelestarian alam atau lingkungan) menjadi langkah yang efektif dan efisien yang menjala banyak orang sekaligus.
Paus Fransiskus dalam ensiklik "On Care for Our Common Home" mengatakan,Â
A true ecological approach always becomes a social approach; it must integrate questions of justice in debates on the environment, so as to hear both the cry of to the earth and the cry of the poor. Everything is connected. Concern for the environment thus needs to be joined to a sincere love for our fellow human beings and an unwavering commitment to resolving the problems of society.
Kerusakan lingkungan tidak hanya sekedar bahasan fatamorgana, akibat dari rusaknya alam semesta mengakibatkan banyak ketidakadilan sosial, kemiskinan, dan ketidakseimbangan ekosistem. Maka, pernyataan iman manusia kepada Tuhan harus membuahkan tindakan kasih kepada sesama dan lingkungan. Hal ini telah dinyatakan pada kitab Yakobus 2:22, "Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna".
Daftar Pustaka
Anggaunitakiranantika. 2022. Memahami Interseksionalitas Dalam Keberagaman Indonesia: Tinjauan dalam Sosiologi Gender. Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development. 4 (1) : 48-55.
Jelangdeka KM dan Kristianto B. 2021. Nature through God's Eyes: Eco-theological Perspectives in Paul Schrader's First Reformed. JOLL: Journal of Language and Literature. 21 (2): 212-227
Keraf AS. 2002. Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Kompas Media Nusantara
Soekanto S. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Rajawali Press
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H