Mohon tunggu...
Karis Yogya
Karis Yogya Mohon Tunggu... -

Karis From Sleman Jogja

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Curug Benowo: Treking in Heavy Rain

11 Februari 2011   00:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:43 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jantungku berdebar kencang, jalan di pinggir tebing itu longsor, nyawaku bergantung pada 3 batang bambu yang ditancapkan di tanah labil itu. Perlahan kuberjalan tanpa melongok ke arah dasar jurang sedalam 20 meter di sisi kiri jalan setapak yang kulalui...” Aku tau tentang Curug benowo dari internet. Cerita-cerita yang menggugah nyali dan foto-foto yang menggairahkan dari pemandangan alam curug benowo menimbulkan minat mudaku untuk mencoba jalur treking dilereng ungaran itu. Perjalanan dari rumah menyusuri jalan raya naik ke arah Unnes Sekaran, terus melewati beberapa pedesaan di Gunung Pati. Aku sama sekali buta dengan jalur jalan ini, hanya mengandalkan ingatan bahwa pos pemantauan Curug Benowo ada di desa Kalisidi. Ada yang menyebut masih masuk Gunung Pati, namun ada juga yang mengatakan sudah masuk kecamatan ungaran barat. Dengan sedikit tanya sana – sini sampailah aku di Desa Kalisidi. Desa di lereng bukit ungaran yang sejuk, damai dan tenang. Di Pos Perhutani nampak segerombol orang yang sedang bercengkerama. Nampaknya sudah ada beberapa treker di depanku yang juga ingin merasakan eksotiknya berjalan menyusuri sungai dan hutan menuju curug benowo. Segera kuhampiri pos itu dan ikut berbincang dengan petugas. Ternyata petugasnya bapak bapak yang berasal dari Kulon Progo. Setelah ngobrol sana – sini sebentar karena sama-sama dari Jogja maka aku segera menghampiri kendaraanku dan naik menyusuri jalan desa yang berbatu-batu. untuk pengendara dari desa sepertiku tidak menjadi masalah, jalan itu masih cukup baik. Namun bagi pengendara yang biasa jalan di kota, tentu akan menjadi kesulitan tersendiri. Setelah kurang lebih 10 menit, tibalah aku di Pos Penjagaan Curug Benowo. Kembali aku sedikit berbincang untuk memastikan bahwa jalan yang ku ambil benar dan sedikit minta petunjuk untuk jalur treking yang akan kulalui.

Bapak penjaga itu bercerita bahwa di depanku sudah banyak yang naik menuju curug, kira-kira ada 20 sd 30 an pengunjung sejak jam 9 pagi. Waktu itu tepat menunjukkan pukul 11.00. Segera aku bergegas ke warung di seberang jalan untuk melengkapi perbekalan. Ternyata hanya ada kopi, teh dan sebotol aqua. Aku memesan teh untuk menghangatkan badan serta 1 botol aqua untuk kubawa jalan. bersambung... Salam www.karis.co.nr

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun