[caption id="attachment_143603" align="alignleft" width="300" caption="Ecopark untuk Anak Indonesia"][/caption] Ecopark - Tak pernah puas dan selalu ingin merasakan jalur trek sepeda di taman Ecopark Ancol. Itulah yang dirasakan kedua anak-anakku saat mengayuh sepeda di lintasan hijau taman asri terbesar di Jakarta. Kunjungan yang rutin hampir tiap minggunya di Ancol, dua anakku Anisya dan Alisya , menyebut taman Ecopark taman bermain yang selalu membuat dirinya rindu. Meski hari menjelang siang, mereka tak peduli untuk urusan terik panas matahari."Ayo bunda, sewa sepeda!,"rengek Alisya anakku yang baru duduk dibangku kelas dua Sekolah dasar ini. Paru-paru Jakarta seluas 33,6 hektar ini memang mampu membuat mereka tertawa lepas dan selalu tersenyum. Dua sepeda yang di pinjam dari stand peminjaman gratis dekat wahana out bond ,mereka langsung kayuh menuju trek Ecopark. Lintasan dengan aspal yang mulus membuat keduanya lepas mengayuh, melewati pinggiran taman dan berputar hingga kedua kalinya. Sesekali berhenti ketika ditemui kandang-kandang merpati dan turun dari sepedanya. Sambil mengejar mereka mencoba memberi makan burung merpati. Merpati-merpati ini membuat keduanya lupa akan kelelahan mereka saat bersepeda, usai melepas kepuasan dengan merpati mereka kembali melaju perlahan sepedanya dengan sesekali mengeja pohon-pohon yang bertuliskan nama dan jenisnya. Wow edukasi penamaan pohon ini sangat berguna bagi mereka dalam pengetahuan alam sekaligus memuji pencipta ide brilian ecopark ini. Tanjakan tinggi dekat pintu keluar pasar seni, keduanya tak kuasa mengayuh, sepeda ditenteng, namun mereka tetap tertawa meski terjatuh. Diketinggian jembatan ini, mereka bisa melihat luasnya ecopark sambil menunjuk ke arah danau."Bunda ayo kesana, kita kasih makan ikan,"ajak keduanya. Sepeda-sepeda disenderkan dan berjalan menuju ke arah danau."Subhanallah, anak-anakku sudah bisa bercerita tentang ikan-ikan dan jenisnya."Bunda itu kan ikan Koi yaa, banyak sekali bunda,"tunjuk Alisya yang membawa biskuit langsung dilempar ke arah ikan-ikan yang berkerumun di dermaga. Gemercik air yang terlempar dari geliat ikan yang berebut makanan ini membuat dua anak-anakku tertawa lebar."Kak ,itu ikan besar-besar sekali, bisa di masak ya!,,,tanya Alisya ke kakaknya Anisa. "Gak De Al, itu ikan hias, yang bisa di makan ikan mas sama ikan lele,"jawab Anisya. Mendengar tanya jawab dari dua anakku itu, membuat aku betah berlama-lama di dermaga pinggiran danau Ecopark, dan inilah pengetahuan alam yang mendidik dari Ecopark. Selain bisa mencintai alam dan pohon-pohon yang ada di taman Ecopark ini adalah miniatur hutan Indonesia dan anak-anakku yang masih duduk dibangku sekolah dasar bisa mengetahui dan mencintai alamnya."Bunda pohon kan mengeluarkan oksigen yaa?tanya Anisa dan dijawab anggukan olehku. "Yah kita menghirup oksigen untuk bernafas, kalau pohonnya banyak tentu oksigennya juga banyak dan itu untuk kelangsungan hidup kita,"jawabku. "Kalau begitu kita jangan ngerusak pohon dong bunda!kalau gak ada pohon gimana kita bernafas kan gak ada oksigen,"tambah Anisya. "Nah makanya , pohon yang dirumah juga harus disiram dan diberi pupuk biar sehat. Disini pohon diberi makan dan pupuk sehingga sehat-sehat semua,"jelasku. Yah itulah Ecopark taman edukasi yang tak ternilai. Semoga taman edukasi ini bisa menjadi taman pengetahuan alam untuk anak-anak Indonesia. http://www.facebook.com/wiastuti.gunawan/posts/188233554595028 (tgl 15 November 2011) Senyum dan Tawa Anak-anakku di Ecopark Ancol http://goo.gl/qTBxj lewat @kompasiana (tgl 15 november 2011) @Iastgunawan Iastgunawan wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/20… https://www.facebook.com/Moh.Gunawan.Abdillah/posts/190295271054055
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H