Mohon tunggu...
Iast Wiastuti
Iast Wiastuti Mohon Tunggu... Administrasi - Menyenangi hal-hal yg beraktualisasi ke masyarakat

Mengembangkan 12 destinasi pesisir Jakarta Utara demi terciptanya kesejahteraan masyarakat, meningkatkan perekonomian, menghapuskan kemiskinan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Oktasari Sabil: Penting Perempuan di Kancah Perpolitikan

5 November 2022   19:43 Diperbarui: 5 November 2022   19:59 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gerakan Hati Nurani Pemuda (Gemura) yang gawangi Oktasari Sabil menceritakan tentang bagaimana perjuangan perempuan di arena politik yang didominasi budaya patriarki.

Penyebab kurangnya perempuan dalam politik formal, katanya, adalah persepsi bahwa sektor politik adalah tempat yang keras dan kejam. Asumsi ini bersinggungan dengan pandangan di masyarakat bahwa perempuan adalah makhluk yang emosional dan lembut.

Namun, perempuan yang akrab disapa Octa ini meyakini bahwa peran perempuan dalam politik sangat penting. Maka ia mengajak para aktivis terjun ke dunia politik untuk mengubah situasi di Indonesia.


Selama bertahun-tahun berkecimpung di dunia politik, Okta mengatakan, salah satu hal yang harus dijaga adalah adab dan ahlak.

Yang harus dijaga itu adalah pribadi yang tangguh, pribadi yang tangguh itu bukan karena dia punya ilmu tapi akhlak dan adab. Sepintar apapun kalo akhlak dan adabnya tidak ada, maka akan tumbang," tuturnya.

Dalam acara yang dipandu oleh Abahroji tersebut, Okta yang saat ini sebagai Ketua DPP keanggotaan Gerindra ini mengatakan selain adab dan akhlak, dalam berpolitik sejatinya setiap orang harus selalu terbuka dan berwawasan luas. Sehingga tidak mudah terpengaruh oleh isu yang menyesatkan.

"Kita harus berpolitik santun, jadi jangan gampang diadu domba, jangan gampang terpengaruh, dan selalu terbuka," tegasnya
"Karena saya melihat politik bisa mengubah keadaan, karena kalau kita tidak terjun ke dunia politik, sulit untuk mengubah keadaan," kata perempuan yang pernah aktif di HMI  saat diwawancarai di studio, Pasar Baru, Jakarta , Jumat (10 April 2022).

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun