Mohon tunggu...
Iast Wiastuti
Iast Wiastuti Mohon Tunggu... Administrasi - Menyenangi hal-hal yg beraktualisasi ke masyarakat

Mengembangkan 12 destinasi pesisir Jakarta Utara demi terciptanya kesejahteraan masyarakat, meningkatkan perekonomian, menghapuskan kemiskinan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pembangunan Bawah Tanah Terminal Tanjung Priok

4 April 2011   11:20 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:08 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TANJUNG PRIOK - Pembanguna  terminal Tanjungpriok di bawah tanah secara modern akan terlaksana. Sudin Tata Ruang Pemkot Jakarta Utara tengah mengajukan konsep pembangunan tersebut sekaligus dengan penataan Stasiun Kereta Api Tanjungpriok. Jika hal itu terwujud maka di kawasan ini akan menjadi pusat pelayanan barang, jasa, dan kebudayaan guna mendukung program wisata pesisir.

"Kita tengah mengajukan konsep pembangunan Terminal Tanjungpriok di bawah tanah. Alasannya saat ini kondisi terminal sudah tidak memadai. Apalagi luas terminal hanya  10.963 meter persegi, sekitar sepertiganya harus dibagi untuk jalur dan Halte Busway Koridor X (Cililitan-Tanjungpriok). Saat ini, angkutan dalam kota di Terminal Tanjungpriok sebanyak 1.470 armada yang terdiri dari berbagai jenis angkutan seperti bus besar, mikro bus, mikrolet, dan KWK. Sedangkan khusus angkutan luar kota mencapai 160 unit. Dengan kondisi seperti ini tentu sangat sulit mengatur kendaraan di dalam terminal. Sehingga diperlukan lahan yang lebih luas yakni di bawah tanah," kata Kasudin Tata Ruang Pemkot Jakut Darwin Siregar kepada utara.jakarta.go.id di Ruang Kerjanya, Senin (4/4/2011).

Darwin menuturukan, selain itu pihaknya juga akan mengubah Stasiun Tanjungpriok menjadi salah satu lokasi yang menarik di Ibukota. Sebab keunggulan Jakarta Utara salah satu adalah Stasiun Tanjungpriok. Di kawasan ini akan dikembangkan menjadi pusat pelayanan penumpang dan barang, dan menjadi pusat kegiatan kebudayaan. Sebab Stasiun Tanjungpriok merupakan cagar budaya dan pernah menjadi stasiun terbesar di Jakarta saat bernama Batavia.

Agar hal itu terwujud, Darwin menghimbaua masyarakat ikut mendukung program pemerintah dan merubah pola pikir dari masyarakat tradisional menjadi masyarakat modern, dengan cara mensosialisasikan konsep ini ke masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun