Mohon tunggu...
Iast Wiastuti
Iast Wiastuti Mohon Tunggu... Administrasi - Menyenangi hal-hal yg beraktualisasi ke masyarakat

Mengembangkan 12 destinasi pesisir Jakarta Utara demi terciptanya kesejahteraan masyarakat, meningkatkan perekonomian, menghapuskan kemiskinan

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Kolaborasi Kerontjong Toegoe dengan Ireng Maulana

5 Oktober 2010   13:16 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:42 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

source wisatapesisir.comKAMPUNG TUGU - Ingin menyaksikan kolaburasi musik Keroncong Toegoe dengan musik Jazz legendaris Ireng Maulana. Datang saja pada acara Festival Kampung Tugu yang digelar Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara (Pemkot Jakut), pada Sabtu (16/10/2010) di Kampung Tugu, Jl Gereja Tugu, Kecamatan Koja.

Digelarnya Festival Kampung Tugu yang merupakan salah satu dari 12 Destinasi Wisata Pesisir  di Jakarta Utara, ini diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisata mancanegara.  Buktinya, lima duta besar (Dubes) dari  Republik Portugal,  Kerajaan Belanda,  Republik Brasil,  Republik Mozambik, dan Republik Timur Leste akan menghadiri Festival Kampoeng Tugu.

Menurut Nany Ophir Yani, Kasudin Kebudayaan Jakarta Utara, festival ini akan menggelar berbagai kegiatan dan menampilkan kesenian tradisional Kampung Tugu. Seperti  kesenian Keroncong Toegoe,  yang menjadi kesenian khas yang dimiliki Jakarta Utara. “Melalui acara ini diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik. Sebab dalam festival ini akan digelar berbagai kegiatan dan penampilah kesenian tradisional Kampung Tugu sekaligus menandai  sejarah  keberadaan  Portugis di  Jakarta,” ujar Nany O.Y

Nany O.Y juga menjelaskan, kegiatan  yang akan digelar di Gereja Tugu Cilincing itu bakal dihadiri  lima duta besar dan masyarakat  negara sahabat  yang terkait dengan  sejarah Portugis di Jakarta, yakni  Republik Portugal,  Kerajaan Belanda,  Republik Brasil,  Republik Mozambik, dan Republik Timur Leste. “Masyarakat Tugu memiliki satu  kekhasan  dan kekayaan di Jakarta.  Mereka adalah masyarakat keturunan Portugis  yang eksis sejak 1661 di kawasan Tugu,” ujar Nany.

Sebagai salah dari 12 jalur destinasi wisata pesisir,  Nany menambahkan, Festival Kampung Tugu diharapkan  mampu mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan mancanegara maupun domestik. Sekaligus meningkatkan jumlah investasi di bidang  kebudayaan dan pariwisata serta penghasilan masyarakat di sekitar Kampung Tugu. “Dalam Festival Tugu,salah satu  penampilan yang akan menjadi daya tarik adalah kolaborasi keroncong  tugu dengan musik jazz legendaries Ireng Maulana. Selian itu bakal ada bazaar berbagai makanan khas Kampung  Tugu,” ungkapnya.

Dikatakan Nany O.Y, sejauh ini, populasi warga Kampung Tugu diperkirakan mencapai 1.200 jiwa. Sebagian besar masih menetap di kawasan itu dan merupakan keturunan dari bangsa Portugis. Sisanya menetap di negeri kincir angin Belanda. Mereka adalah  keturunan warga Tugu yang pada 1950 melakukan eksodus ke Hollandia (Jayapura, Papua), sebelum kemudian  berimigrasi  ke  Belanda  lewat Suriname.  “Masyarakat Kampung  Tugu  kini ikut  menjadi bagian dari masyarakat Jakarta yang majemuk. Warisan kebudayaannya yang khas, termasuk musik keroncongnya,” katanya, seraya menambahkan, bahkan  dapat dianggap sebagai bagian dari kekayaan kebudayaan nasional yang tidak ternilai harganya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun