Modernisasi Gaya Berpakaian Mahasiswa: Antara Tren, Kenyamanan, dan Nilai Budaya

Sosiologi merupakan ilmu yang meneliti interaksi antar individu atau antar kelompok masyarakat, baik itu asal usul perkembangannya maupun dampak perubahannya. Sosiologi erat kaitannya dengan isu-isu perubahan dan perkembangan dalam masyarakat. Komunitas, individu, keluarga, konflik sosial, perubahan sosial, perkembangan sosial budaya, merupakan sedikit dari banyaknya ruang kajian sosiologi. 

Maka, tidak mengherankan apabila sosiologi merupakan ilmu yang paling sistematis dalam memahami suatu masalah sosial dan mengapa masyarakat bisa mengalami perubahan atau berevolusi. Dalam perkembangannya ada beberapa teori utama mengenai sosiologi, salah satunya mengenai modernisasi.

Modernisasi berasal dari bahasa latin yaitu "modernus". Kata "modernus" terdiri dari gabungan antara dua kata, yaitu "modo" dan "ernus". "Modo" memiliki arti yaitu cara, sedangkan "ernus" memiliki arti sebagai masa kini. Oleh karena itu, modernisasi dapat diartikan sebagai suatu proses perubahan sosial budaya yang awalnya lebih bersifat tradisional atau kuno menuju masyarakat yang modern atau lebih maju secara menyeluruh dari berbagai aspek. 

Lahirnya modernisasi disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya globalisasi, industrialisasi, urbanisasi, serta perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang menciptakan perubahan sosial.

Budaya adalah salah satu aspek yang sangat berpengaruh dari adanya modernisasi. Salah satu nilai budaya dapat dilihat dari bagaimana cara berpakaian. Fakultas Ilmu Budaya merupakan fakultas yang dikenal sebagai tempat mahasiswa yang memiliki nilai budaya yang tinggi dengan karya-karya sastra dan seninya. 

Namun, fakultas yang digadang-gadang sebagai fakultas paling bebas ini kerap kali diperbincangkan karena gaya berpakaian mahasiswanya yang tidak mencerminkan anak budaya. Bahkan jika dilihat di era sekarang, mahasiswa Ilmu Budaya kebanyakan memakai pakaian yang mengikuti tren supaya terlihat lebih trendy. Selain itu, beberapa mahasiswa Ilmu Budaya beranggapaan jika memakai pakaian yang melambangkan budaya, seperti batik atau kebaya akan terasa kurang nyaman saat dipakai untuk perkuliahan.

Lalu bagaimana tanggapan mahasiswa Ilmu budaya mengenai batik atau kebaya yang dimodifikasi supaya terlihat lebih modern? Mahasiswa Ilmu Budaya beranggapan bahwa modifikasi adalah suatu hal yang bagus, selama tidak berlebihan dan tidak menghilangkan nilai asli dari batik atau kebaya tersebut. 

Selain itu, modifikasi terhadap batik atau kebaya akan mengasah kreativitas dan akan menciptakan kreasi-kreasi baru. Di era sekarang ini, batik atau kebaya yang terlihat lebih fresh dan modern akan lebih menarik perhatian para generasi muda. Oleh karena itu, modernisasi batik dan kebaya bukan masalah selama tidak menghilangkan ciri khasnya.

 Meskipun telah dimodernisasi, sebagai mahasiswa yang bernaung di bawah Fakultas Ilmu Budaya sudah sewajibnya ikut melestarikan budaya berpakaian yang sopan dan rapi. Selain itu, memadupadankan pakaian yang tren dengan pakaian atau aksesoris yang berhubungan dengan budaya sangat disarankan. Hal tersebut tentunya bertujuan untuk tetap mempertahankan nilai-nilai budaya di tengah gemparan modernisasi.