Mohon tunggu...
Wisa Irena
Wisa Irena Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurusan Televisi dan Film Universitas Jember

Saya memilliki hobi membaca, menulis, dan menonton. Dan Saya memiliki kesukaan dengan hal-hal yang berhubungan dengan buku, novel, musik, film, drama, dan hal yang berhubungan dengan kepribadian.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kembali Wisata Danau Lau Kawar Melalui Ekonomi Kreatif dan Budaya Lokal

27 September 2023   16:03 Diperbarui: 27 September 2023   16:45 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

            Jika berkunjung ke Sumatera Utara kebanyakan orang akan langsung teringat dengan Danau Toba, salah satu danau terbesar di Asia Tenggara yang terletak di Kabupaten Simalungun. Danau Toba menjadi salah satu destinasi favorit wisatawan jika berkunjung ke Sumatera Utara. Namun, kebanyakan wisatawan tidak mengetahui bahwa Sumatera Utara memilki destinasi wisata yang lain yang sama indahnya dengan Danau Toba. Salah satunya yaitu Danau Lau Kawar.

            Danau Lau Kawar adalah danau vulkanik yang terletak tepat di bawah kaki Gunung Sinabung, berlokasi di Desa Kutagugung, Kecamatan Naman Teran, Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Keberadaaan Danau Lau Kawar telah ada sejak lama, tetapi akibat letusan Gunung Sinabung beberapa tahun yang lalu membuat tempat ini sempat ditutup karena berada di kawasan zona merah. Akibat letusan tersebut juga membuat kedalaman Danau Lau Kawar bertambah dan membuat daerah di sekitarnya menjadi gersang. Namun, setelah meredanya letusan Gunung Sinabung, kawasan Danau Lau Kawar mulai pulih seperti dulu.

            Sebelumnya keindahan Danau Lau Kawar belum dimanfaatkan secara maksimal oleh masyarakat dan pemerintah daerah sekitar. Padahal jika memanfaatkan sumber yang ada, hal tersebut akan membawa perubahan besar bagi masyarakat setempat dari segi perekonomian. Jika dilihat sekarang, beberapa bagian di kawasan Danau Lau Kawar kembali dibuka untuk kawasan wisata dan rekreasi, yaitu Taman Lau Kawar Simalem. Di Taman Lau Kawar Simalem sendiri telah disediakan fasiltas seperti tempat camping, mini villa, kolam berenang, dan cafe. Hal tersebut adalah salah satu kemajuan dalam usaha untuk membangun kembali kawasan wisata Danau Lau Kawar.

            Namun, hal tersebut akan lebih baik jika kita lebih memaksimalkan potensi yang ada untuk mengembangkan kawasan tersebut supaya lebih dikenal banyak orang. Oleh karena itu, untuk membangun kembali kawasan wisata Danau Lau Kawar dibutuhkan beberapa modifikasi di beberapa bagian dan kolaborasi dengan berbagai pihak. Selain itu, potensi yang harus kita maksimalkan bukan hanya bersumber dari alam saja, tetapi potensi sumber daya manusia dan kebudayaan yang ada di daerah tersebut juga harus ikut dimaksimalkan. Ketiga hal tersebut adalah kombinasi yang harus dimaksimalkan dengan baik dan tentunya harus seimbang, sehingga membawa perubahan yang berdampak positif bagi masyarakat di sekitar kawasan tersebut.

            Jika dilihat dari segi sumber daya alam di sekitar kawasan Danau Lau Kawar, banyak hal yang dapat kita manfaatkan, seperti mengitari danau dengan menggunakan perahu, memancing di pinggiran danau, dan camping. Selain itu, karena Danau Lau Kawar adalah kawasan yang berada di dataran tinggi, jadi hal tersebut dapat kita manfaatkan untuk bercocok tanam seperti kopi, aneka buah-buahan, bunga, dan sayur-sayuran. Kenapa tanaman tersebut dianjurkan? Menanam bunga adalah opsi yang bagus karena keindahan bunga akan menarik wisatawan. 

Wisatawan dapat menikmati keindahan bunga dan dapat mengabadikannya dalam bentuk foto atau video. Aternatif lain juga dapat dilakukan dengan membuat spot-spot foto yang terlihat eye catching. Selain itu, karena sebelumya telah ada cafe yang tentunya menyediakan makanan dan minuman, akan lebih baik jika cafe tersebut menyediakan makanan dan minuman yang bersumber langsung dari alam dibanding dengan makanan dan minuman instan. Dan akan lebih baik lagi jika cafe tersebut menyediakan makanan khas dari daerah Kabupaten Karo untuk disajikan supaya para wisatawan dapat mengatahui bahwa banyak makanan khas Tanah Karo yang layak diberi pujian enak.

            Selain sumber daya alam, kekayaan budaya juga dapat kita manfaatkan untuk menarik perhatian wisatawan. Sumatera Utara adalah salah satu provinsi Indonesia yang memilki banyak kebudayaan, terutama di daerah Kabupaten Karo. Oleh karena itu nilai kebudayaan adalah salah satu yang dapat kita jual dimulai dari tari, lagu, musik, dan kerajinan. Kebudayaan tersebut dapat kita perlihatkan di kawasan Danau Lau Kawar melalui pertunjukkan. Contohnya diadakan berupa pertunjukkan live music tradisional dan tari tradisional. Jika perlu, dapat dilakukan beberapa modifikasi pada kebudayaan, tetapi tidak menghilangkan nilai kebudayaan itu sendiri karena mengingat di era sekarang masyarakat sudah memasuki era yang sangat modern.

            Untuk kerajinan yang biasanya berupa hal atau barang yang terkesan monoton seperti seni lukisan di kanvas atau ukiran, kita dapat memodifikasinya dengan benda atau hal yang bersifat modern. Kita bisa membuat seni lukisan yang awalnya di kanvas manual menjadi kanvas digital, hal ini dapat disebut design digital. Di mana design tersebut adalah design yang berhubungan dengan Danau Lau Kawar atau design yang melambangkan keunikan dari Tanah Karo sendiri. Di mana design tersebut dapat kita jual dengan output kaos, kemeja, tas, sepatu, topi, gantungan kunci, dan berbagai benda yang biasanya dijadikan sebagai souvenir.

            Selain memanfaatkan sumber daya alam dan nilai kebudayaan, pemanfaatan teknologi digital akan sangat membantu perkembangan kawasan wisata Danau Lau Kawar. Pemanfaatan teknologi digital ini dapat berupa penggunaan media sosial sebagai sarana untuk memperkenalkan dan mempromosikan Danau Lau Kawar ke khayalak ramai. 

Penggunaan teknologi digital juga dapat dimanfaatkan untuk design-design souvenir. Selain itu, kawasan Danau Lau Kawar adalah kawasan yang dipenuhi dengan cerita-cerita daerah yang penuh misteri yang tentunya menarik untuk diulik yang sebelumya belum diketahui banyak orang. Hal tersebut dapat dimanfaatkan sebagai sebuah ide untuk mempromosikan Danau Lau Kawar melalui narasi yang akan dibentuk menjadi sebuah karya audiovisual, baik itu berupa konten, animasi, visual storytelling, maupun film.

            Ingat, modifikasi dan kolaborasi adalah salah satu faktor yang dapat membuat industri ekonomi kreatif  berkembang. Setelah modifikasi berhasil dilakukan di kawasan Danau Lau Kawar, tahap selanjutnya yaitu melakukan kolaborasi dengan berbagai pihak yang dapat mendorong perkembangan destinasi wisata di Danau Lau Kawar, seperti masyarakat setempat dan pemerintah daerah setempat. Jika penerapan modifikasi dan kolaborasi yang dilakukan di kawasan Danau Lau Kawar tentunya akan membawa banyak perubahan positif. Kawasan Danau Lau Kawar akan semakin dikenal banyak khayalak menjadi sebuah destinasi wisata dan rekreasi, serta akan meningkatkan perekonomian masyarakaat yang tinggal di sekitar daerah tersebut. Dan tidak menutup kemungkinan hal tersebut juga berdampak ke sektor-sektor wisata lain yang ada di Kabupaten Karo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun