Mohon tunggu...
Wiryo Negoro
Wiryo Negoro Mohon Tunggu... Desainer - Desainer Pembelajaran

Tulislah buah pikiran Anda dengan tinta emas

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Digitalisasi Desa dengan Desa TV

18 Mei 2023   00:27 Diperbarui: 18 Mei 2023   00:28 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CEO TV Sekolah Dr. Sri Watini, S.PdI, M.Pd. mengatakan bahwa "Desa-desa di Indonesia akan saling terhubung dengan jaringan Desa TV untuk mengekspose sumber daya alam dan budaya yang dimilikinya." Hal tersebut disampaikan Sri Watini dalam presentasinya di depan Utusan Khusus Presiden hari ini, Rabu 17 Mei 2023. Dalam pertemuan tersebut berhasil dirumuskan program implementasi digitalisasi desa dengan Desa TV di beberapa Provinsi beberapa bulan ke depan.

Desa TV adalah platform yang dikembangkan oleh PT TVSEKOLAH WAHANA KREASI (TV Sekolah) yang berkantor di Menara 165 jl. TB Simatupang Jakarta Selatan. Selain sebagai media informasi platform tersebut akan mendukung berbagai aktivitas di desa seperti fitur ruang rapat virtual, fitur kelompok masyarakat, fitur warung desa, dan Festival desa. "Nantinya masyarakat desa apabila ingin punya usaha seperti home industri, micro-farming, dan lainya  tinggal klik di Desa TV maka sistem di Desa TV akan mengarahkan ke supply-chain yang dibutuhkan." Jelas Sri Watini.   

Platform lainnya yang telah dikembangkan adalah TV Sekolah,TV Kampus, dan Vokus TV untuk mendukung kegiatan vokasi, kursus dan pelatihan industri. Ke-empat platform tersebut diharapkan menjadi sebuah sinergi yang dapat menciptakan sebuah ekosisem digital yang saling melengkapi. Sedangkan untuk TV Sekolah, sebagai induk dari super-app ini telah diikuti oleh lebih dari 2000 user sekolah. Selain sebagai layanan stasiun TV Channel untuk semua sekolah, platform ini juga memiliki LMS dengan modul berbasis video yang sederhana didukung dengan menu interaksi synchronous dan asynchronous. "Kedepannya platform ini akan dikembangkan menjadi Learning experience platform (LXP) yang menarik didukung dengan gemifikasi." ungkap Sri Watini menutup sesi tanya jawab dengan Tim Utusan Presiden tersebut. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun