Semua aspek sangat diperhatikan, karena guru menjadi tokoh sentral dalam proses pendidikan itu. Â Aspek apapun terkait guru berpotensi untuk ketahui dan ditiru oleh siswa.
Begitu juga dalam pemerintahan, apapun yang dilakukan oleh pemerintah berpotensi untuk ditiru oleh seluruh rakyat. Â Pemeritahan pusat ke pemerintahan daerah juga berpotensi untuk saling meniru.
Terutama pemerintah pusat yang adalah pusat perhatian seluruh insan ibu pertiwi ini.
Menyoal isu pemindahan ibu kota. Pemerintah pusat melakukan rapat terbatas yang sifatnya "dadakan". Â Dalam hal ini, pemikiran rakyat adalah bahwa ada urgensi pemindahan ibu kota.
Seperti diketahui bersama, bahwa perihal pemindahan ibu kota sebetulnya sudah sejak lama. Mulai dari pemerintahan Soekarna, bahwa isu pemindahan ibu kota sudah ada. Dan pada tahun 2017, Pemerintahan Jokowi juga pernah kembali memunculkan wacana ini, namun hingga saat ini belum juga terwujud.
Dalam beberapa ulasan dari sisi ekonomi bahwa pemindahan ibu kota ternyata tidak mudah. Artinya akan membutuhkan biaya yang cukup besar. Berdasarkan beberapa analisis dari negara lain yang pernah melakukannya.
Melihat cukup lamanya isu pemindahan ibu kota yang tak kunjung nyata. Dapat disimpulkan bahwa program ini tidak lah mudah. Banyak aspek yang harus dipertimbangkan.
Jika program pemindahan ibu kota adalah program yang sudah cukup lama berdegung. Lalu, mengapa pemerintah seperti hujan di siang bolong membicarakan isu ini, mendadak.
Sejauh ini, isu pemindahan ibu kota belum jelas alasan ilmiah yang dikabarkan. Sepertinya pemerintah melakukan kebijakan yang kurang tepat dalam hal momentumnya.
Ketika saat ini perhatian rakyat sedang lebih fokus pada pemerintah pusat, sebaiknya pemerintah pusat berhati-hati dalam mengambil atau memutuskan sebuah kebijakan. Pertimbangannnya adalah perhatian seluruh rakyat.
Harus terlihat keseriusan pemerintah dalam menghadapi masalah-masalah yang ada di negara ini. Jika tidak. Rakyat bisa "cuek", dikemudian hari, sehingga demokrasi kita tidak bisa berjalan dengan baik. Â