Mohon tunggu...
wiro naibaho
wiro naibaho Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Belajar menulis,

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Program "Pintar": Urgensi Budaya Membaca?

22 April 2019   15:25 Diperbarui: 22 April 2019   17:33 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi membaca (pixabay.com)

Belum lama ini, ada pemberitaan tentang penyelenggaraan Program "Pintar" oleh Kemendikbud, Kemenag, 10 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan, dan Tanoto Foundation untuk menyiapkan calon guru yang berbudaya baca,  berdasarkan Kompas.com pada 14 april 2019.  Sangat menarik perhatian.

Penulis mulai bercermin kembali tentang minat baca penulis sendiri. Ternyata selama ini hanya beberapa saja dari buku yang sudah selesai dibaca, padahal sudah cukup lama mengenyam dunia pendidikan (dunia membaca). Itu pun adalah buku-buku yang sangat penting atau berkaitan sekali dengan pekerjaan atau pendidikan penulis. Yakni buku-buku mata pelajaran sekolah, beberapa buku kimia dan juga beberapa buku figur-figur terkenal.

Kesimpulannya minat baca penulis masih rendah.  Hal ini yang membuat penulis jadi tergelitik ketika membaca pemberitaan tersebut, dan lagi pula tamatan program pendidikan keguruan.

Ternyata Program Pintar ini sudah di mulai sejak januari 2019 lalu.

Program yang terkhusus untuk para guru dan calon guru. Ya, walaupun demikian. Kalau boleh berasumsi program ini seakan menggambarkan bahwa bangsa ini sedang dalam situasi "Urgensi Budaya Membaca".

Maksudnya bahwa adanya program ini  pastinya atas dasar  saintifik, berdasarkan penelitian ilmiah dan ataupun dari hasil analisis ilmiah.

Lalu kemudian terhadap guru sasarannya. Mengapa terhadap guru? Pertanyaan yang sangat subjektif  bukan?

Padahal guru seharusnya adalah teladan dalam membaca pada masa saat ini. Namun faktanya sepertinya tidak. Dengan adanya Program Pintar yang juga diterapkan bagi para guru.

Membaca adalah bagian yang paling mendasar dalam proses pendidikan.  

Jika dilihat dari sejarah pendidikan di indonesia. Pendidikan itu sesungguhnya sudah ada sejak zaman Portugis datang ke Indonesia sekitar tahun 1536. Ketika itu bangsa portugis mendirikan sekolah seminari di Ternate. Pendidikan yang dilakukan  adalah seperti kegiatan membaca, menulis dan berhitung.

Kemudian pendidikan di Indonesia juga selenggarakan oleh Belanda sekitar tahun 1607. Dimulai juga dari membaca, menulis dan sembahyang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun