Tak terasa pembukaan pilkada DKI 2017 semakin di depan mata. Sayangnya, Ahok belum jua mendapat restu dari ibunda Mega, ketua umum PDIP. Berbagai konflik yang telah diciptakannya membuat berbagai pihak berpaling darinya, mereka adalah rakyat dan juga PDIP yang pernah menjadi kawan setianya. Gerakan-gerakan #tolakAhok pun berdatangan dari berbagai penjuru ibukota. Ahok pun kerap dinilai membuat kebijakan yang tidak pro terhadap rakyat Jakarta (detik). Apakah beliau masih layak dipilih memimpin ibukota tanah air ?
Sejumlah perkataan-perkataan yang dilontarkan ahok juga telah menyakiti PDIP. "Paling marah itu orang-orang PDIP, Ahok bilang 'saya berurusan dengan Ibu Mega, saya nggak peduli dengan PDIP'," kata Politikus PDIP Eva Kusuma Sundari menirukan kata Ahok ketika itu, saat dihubungi Liputan6.comdi Jakarta, Senin (8/8/2016).
Hal ini kata Eva, membuat Bu Megawati Soekarnoputri marah ketika anak buahnya diperlakukan seperti itu. Tak hanya itu, Eva mengatakan,Ahok berulang kali menyakiti hati PDIP. Pernyataan terakhir Ahok menjelang Pilkada DKI Jakarta juga membuat PDIP sakit hati, yaitu ketika Gubernur DKI Jakarta itu mengatakan tak membutuhkan PDIP karena sudah didukung 3 partai politik yaitu Nasdem, Golkar, dan Hanura. (Liputan 6)
Berbagai survey menunjukkan menurunnya elektabilitas Ahok. Seperti hasil survey Poltracking Indonesia jelang Pilgub DKI 2017, yang dirilis pada Kamis, 15 September 2016, elektabilitasnya kurang dari 41%. Lawan-lawan hebat mulai mengejarnya yakni Risma sebesar 38% dan sandiuno sebesar 16%. Dengan berbagai keadaan tersebut, semakin tak memungkinkan PDIP untuk mengusung Ahok di pilkada DKI. PDIP pun mulai berpaling kepada Risma. “Bu Risma baik dan masuk dalam radar internal partai. Dengan semua hal yang sudah kami pertimbangkan. Nanti keluar namanya," kata Puan kepada wartawan usai rapat bersama Banggar DPR di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9/2016).” "Kita punya opsi nama nama lain yang mumpuni dan mampu. Kita tunggu saja. Yang jelas PDIP mendaftarkan nama calonnya nanti saat pendaftaran," kata Puan (detik)
Langkah PDIP yang tak mengusung Ahok merupakan langkah yang tepat ditengah elektabilitas ahok yang kian turun. PDIP yang merupakan partai kunci di pilgub DKI memang seharusnya mencari sosok yang kualitasnya semakin bagus, bukan sebaliknya. Apalah daya Ahok tanpa PDIP nanti, bahkan jika ia masih ingin maju ke pilgub pun dia inginnya menggandeng Djarot kader PDIP atau Heru yang masih PNS, atau Maia Estianty sang penyanyi. Calon terkuat Djarot, namun lagi-lagi PDIP masih belum merestui. Sudahlah Ahok.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H