Hai sobat Kompasiana hari ini Jumat 16 Desember 2022 tepat setelah sholat Jumat berjamaah, saya menerima notifikasi pesan misterius dari nomor yang tak dikenal.
Isi dalam pesan tersebut berupa ajakan untuk bertemu disebuah taman di sudut kota naga dan ingin membahas hal yang sangat penting, pesan misterius tersebut singkat, padat dan tegas.
Singkat cerita percakapan yang panjang tersebut tersimpullah sebuah kesepakatan bersama untuk bertemu pukul 14.00 WIB ba'da Ashar, saya yang penasaran mempersiapkan diri sematang matangnya dan memastikan tidak terlambat dengan jadwal karena tempat belum memiliki kesepakatan tapi memiliki titik terang yaitu kata taman.
Sepemikiran saya taman yang banyak itu ada di pusat kota area perkantoran dan administrasi kota, singkat cerita saya datang sebelum waktu yang ditentukan di daerah yang banyak taman karena orang misterius tersebut tidak memberikan tempat nya secara rinci.
Tepat pukul 14.00 WIB Pada penantian panjang jadwal diundur menjadi jam 16.00 WIB saya yang mulai kesal mencoba menenangkan diri dengan membaca beberapa buku. Saya yang sudah stay harus menyibukkan diri dengan berbagai hal yang saya rasa merasa bodoh mengerjakannya.
Singkat cerita tepat pukul 16.29 WIB saya dihubungi kembali disuruh pergi entah berantah, saya yang merasa dipermainkan mulai menghela napas dalam-dalam sambil mengucapkan istighfar sebanyak mungkin, yasudah lah si misterius memang sudah merasa dia punya kuasa sehingga seenaknya saja memperlakukan seseorang disekitarnya.
Langit mulai menunjukkan gelapnya saya masih Yaqin akan keseriusan si misterius untuk bertemu dan membahas hal yang sangat penting dan mendasar sehingga sore yang kejingga jinggaan bukan lagi masalah waktu tapi sebuah kepercayaan.
Namun tepat pukul 17.43 WIB saya kembali dibuat kecewa dengan agenda yang harus digeser, karena hal ini sudah keterlaluan dan tidak moral tanggung jawab terhadap hal maka saya memutuskan untuk tidak lagi memberikan peluang kepercayaan kepada si misterius sampai ia meminta maaf dan hadir tanpa harus memberikan penegasan yang jelas.
Parodi cerita diatas merupakan ilustrasi bagaimana seseorang jika diberikan kepercayaan dan kekuasaan akan diri seseorang bisa membuat semena mena karena apa yang dimilikinya, mungkin positif nya segala sesuatu adalah ujian atas kesabaran seseorang, seberapa sungguh dan percayanya kepada seseorang yang tidak dikenal tapi menyakitinya sebagai partner dalam sebuah hal yang sangat penting.