Hari ini saya teringat sebuah cerita pendek saat saya di SD. Sebuah cerita yang saya temukan di salah satu majalah anak yang sangat populer di masa itu. Itu adalah cerita tentang Nasrudin. Menurut beberapa orang Nasrudin adalah seorang komedian. Sebagian lagi menganggap dia adalah seorang seorang ulama sufi entah mana yang benar saya kurang tahu.
Tapi yang pasti menurut saya pribadi dia adalah orang yang baik, he3x. Ceritanya kurang lebih begini. Suatu ketika Nasrudin merasa kemana - mana dia selalu diikuti oleh awan mendung yang menggantung di langit. Dan anehnya tiap dia mencuci baju dan menjemurnya maka tak lama sesudah itu akan turun hujan yang lumayan lebat. Peristiwa itu hampir selalu dialaminya tiap hari hingga dia merasa kesal. Kesal? ya karena dia harus ganti baju terus setiap kali hujan.
Singkat cerita, untuk menghibur hatinya yang dongkol dia pergi keluar kota dengan mengenakan baju seadanya yang dia punyai. Dia terus berjalan hingga sampailah disuatu daerah yang kering. Dia melihat orang - orang disana keadaannya sangat memprihatinkan. Akhirnya dia memutuskan untuk bertanya kepada salah satu penduduk didaerah itu. "Wahai tuan, kenapa daerah ini begitu kering?" tanyanya. Lalu penduduk itu menjawab "iya tuan sudah hampir satu tahun ini tidak turun hujan, ternak - ternak kami mati, tanaman - tanaman kami tak dapat tumbuh hingga untuk minum pun susah". Kemudian Nasrudin berkata " ooo begitu, saya ingin tanya apakah penduduk disini masih punya sedikit air? Aku akan coba bantu kalian".
Penduduk itu menjawab " ya tuan, namun untuk apa air itu?" tanyanya penasaran. Nasrudin menjawab "sudah kalian kumpulkan saja air yang kalian punya nanti kalian akan tahu sendiri". Tanpa banyak tanya penduduk itu pergi mengumpulkan air dari para penduduk lain. Dan ketika seluruh air sudah terkumpul maka penduduk itu menyerahkannya kepada Nasrudin.
Dengan penuh percaya diri Nasrudin melepaskan bajunya dan mencuci bajunya di air yang sudah terkumpul tadi. Melihat kelakuan Nasrudin itu penduduk begitu kesal dan meneriaki Nasrudin. "hei, apa yang kau lakukan? itu air yang tersisa didaerah sini, enak saja kau gunakan untuk mencuci baju dasar br***ng***k" kata salah satu penduduk. Namun Nasrudin tidak bergeming dan terus mencuci bajunya hingga bersih. Setelah mencuci bajunya dengan tenang dia menjemur bajunya. Beberapa saat kemudian terdengarlah suara guntur bergemuruh dan kilat mulai menyambar - nyambar dan apa yang terjadi? ya, turunlah hujan deras yang membuat penduduk daerah itu sontak bergembira. Nasrudin pun tersenyum dan berlalu meninggalkan tempat itu setelah berganti baju tentunya, ha3x.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H