- .....
Pagi yang tak begitu buruk dihari pertama minggu ini, sebungks kopi sachet dan sisa gorengan semalam mengawali perjalananku. Sebelum berangkat ke sekolah biasanya! Saya mandi dulu, biar wangi, rapi, bersiih, dan tentunya menarik untuk di pandang. Yah!! Setidaknya pujaan hatiku, mencoba laah! sedikit untuk tersenyum malu, ketika melihatku. Huuu... ngarep!
Singkat cerita, saya tiba di sekolah sebelum pak satpam menutup pintu pagarnya. Pohon-pohon rindang, halaman yg bersih, dan taman yg hijau, Setiap harinya hanya menjadi pemandangan yang membosankan di sekolahku, takkalah melihat sekumpulan anak muda yg lebih memilih berinteraksi dngn alat electroniknya, dan hanya senang melihat alam liar, di layar mini smartphonenya!
Kring..kring..kring.., bell berbunyi menandakan bahwa pelajaran pertama akan segera dimulai. Dengan cpt dan sigap semuanya berlari menuju ke ruangan, seperti fakir miskin yg berebutan beras hadiah dari pemerintah.
Loh!! (kaget), Ibu gurunya mana? Bertanya? seorg murid berkacamata minus. "belum datang mngkin msih di jalan!" Sahut si joni, kakak kelas saya, yg harus mengulang lg tahun ini, Mmmmh... (Mungkin tinggal kelas)
Ahhgg!! (Nada acuh) "Bodoh amat pusingin bu guru!, mau dtg alhamdulillah, tidak datang?, yah udah" kata angga teman jalan saya, kurang lebih 40.menit setlah bell tadi berbunyi, guruku tak juga kunjung tiba tuk menyapa. Hemmmm!! (menaikkan alis).
Klw bgtu, lbh baik sy bergosip sajalah dngn teman2, sembari menunggu kedatangannya.
Dea dan jayanti, teman perempuan kami yg manis dan cantik memperkenalkan model sepatu, sendal, baju, kaos, accesoris terbaru, yg katanya lagi trend. Usman lg sibuk mngerjakn PR. Yessi, Nur, Darma dan Sadega lagi ngomongin cowok cakep, dikelas sebelah. Mandala, Udin dan, Andic sedang berdebat tentang kado yg pling tepat buat kekasihny (maklum besok kan VALENTINE?). Tapi ngomong2 si itu...., iyah dia?, sedang apa yah? Hihihi.
Kurang lebihnya seperti diatas lah tadi gambaran suasana disekitaran ruangan kelas. Tak lama kemudian seorang wanita parubaya berkerudung merah, tampak dari arah kiri saya berjalan lurus tegak, tanpa ekspressi langsung menuju ke dalam ruangan, dan duduk rapi di meja guru. (Yah... lagi2 fakir miskin ngantri beras), hehehe.
"Asslamulaikum anak2...? Walaikumsalam bu... ( jawab kami dgn wajah polos tak berdosa).
Yah.. Trima kasih, hari ini kita akan belajar tentang pendidikan kewarnegaraan republik indonesia. Sudah siap!?, iya bu... (msih dngn polosnya. tp kali ini wajah sedikit berdosa!)”
Sedikit bnyaknya ada yg tahu tentang negara disini.....? (bu guru bertanya), kami diam dan tak berdaya, "pura2 ngerti lah, menatap ke papan tulis lah, tertawalah, dan semuanya tentang sandiwara". Ayooo anak2 ada....?, (si fakir miskin, masih pada diam!)
Waddiuuuu....., masa sih nggk ad yg tahu? (Mulai keriput bu guru itu), kalian ini gimana sih? Masa tentng negara aja, tdk ada yg bisa jawab,
ayo... ada??, (Sudah keriput rupanya bu guru itu)...
Ya ollloaah, (marah). Sudahlah! terang saja yah, ibu itu heran sama kalian semua (mulai curhat dia), kelas ini dimana2 tuh jd bahan cerita kotor diluar sana, guru2 yg lain jg sudah mulai malas masuk ke kelas ini, dan bla..bla..bla.bla..(Singkat omelannya).
Saya pusing tujuh keliling, kepala saya ini berat gara2 kalian, (dengan wajah tak berdosa). para pendahulu2 kalian tuh yah, bnyak yg hebat dan trkenal loh, misalnya saja. Soekarno, soeharto, habibie, gusdur, megawati, susilo, dan msih bnyk yg lainnya. Bahkan senior kalian, yg tahun lalu lulus dngan nilai rata rata sembilan, dia itu lanjut ke luar negeri loh! Ada yg ke Paris, Jerman, inggris, dan America. (nada tegas dan melotot), lulusan 3.tingkat diatas kalian, malah ada yg lebih hebat, "Si Teles" namanya, dia itu ke Yunani loh, untuk memperdalam pengetahuannya tentang ETIKA POLITIK, Kenapa? Tentang politik bu...? (tanya saya dengan mengejutkan yg lainnya, trmasuk bu guru). Iya karena Teles itu, kuliahnnya di Ilmu Politik UH. ( jawab bu guru).
"Ibu guru.. saya juga ingin donk hebat, terkenal, kemudian biogrhapy saya, bisa dijadikan materi untk plajaran ibu slanjutnya, dan tentunya ingin ke luar negeri. BU GURU?!! BISA TIDAK AJARIN SAYA SEKARANG JUGA tentang ETIKA POLITIK..???". (tanya saya)
wira..wira, wira, kamu itu goblok banget sihh, bodoh, gitu tuuh! hasillnya Klw org malas belajar. Mana bisa, anak SMA diajarin gituan, tooh negara aja kamu tidak tahu sedangkan “jelasjelas” materi itu semester lalu saya ajarin, bahkan sering saya ulang-ulang! (jwb guru saya, sambil menggelengkan kepalanya dan sedikit acuh) Lanjut cerita. Nah semuanya org2 hebat2kan???. Kalian2 klw kayak gini terus! tentang negara, ngak ada yang bisa jawab,
"KALIAN INI MAU JADI APA...???”.
Saya tunduk, tersipu malu, dan hati saya sedikit “terbahak-bahak, hahaha” setelah mendengarkan cerita panjang bu guru...
tentang kehebatan dirinya dan sanak familynya!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H