Mohon tunggu...
Wirati Astiti
Wirati Astiti Mohon Tunggu... karyawan swasta -

simple and keep smiling. Sekadar ikut berceloteh di sini. Panggil saja aku Rathi dari Denpasar Bali. silakan kunjungi juga blogku di: http://rathikumara.blogspot.com dan http://dapurwirati.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Museum Dtopeng Kingdom Koleksi 2000 Topeng

14 Juni 2012   13:13 Diperbarui: 25 Juni 2015   03:59 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_187963" align="aligncenter" width="540" caption="Elly Tumiwa, Pemilik Dtopeng Kingdom"][/caption] Untuk belajar kebudayaan Indonesia kita bisa belajar dari Bali. Penasaran, yuk kita datang ke Museum Dtopeng Kingdom, Jalan Setiabudi Nomor 10 Kuta.  Informasi lengkap tentang kebudayaan Indonesia dari Sabang sampai Merauke dapat ditemui di sini. Museum yang berdiri sejak setahun lalu ini menyediakan koleksi benda-benda warisan budaya Indonesia mulai dari topeng, patung, keris, batik, dan pernak pernik budaya Indonesia. Pemilik Museum Elly Tumiwa bersama suaminya Reno Halsamer sudah mengoleksi benda-benda sejarah ini sejak 25 tahun silam. Mereka prihatin, banyak benda bersejarah dibeli turis asing. Museum d’topeng menjelaskan semua suku yang ada di Indonesia. Ruang ke ruang menyajikan kebudayaan tiap daerah yang  menunjukkan ada satu benang merah dari Sabang sampai Merauke. Ini  membuktikan Indonesia merupakan satu bangsa yang kreatif dan memiliki nilai budaya khas. Pengunjung akan mengerti bahwa perbedaan budaya yang ada di masing-masing daerah merupakan kekayaan yang harus dihargai.  Koleksi museum, lebih dari 2000 buah topeng dari bagian Kepulauan Indonesia. Topeng-topeng tersebut memiliki nilai sejarah tinggi, karena beberapa dari koleksi dibuat pada abad 18 sampai abad ke-20. Beberapa topeng digunakan untuk upacara keagamaan, ritual ibadah dengan tarian sakral dari berbagai suku dan beberapa istana kerajaan di Indonesia. [caption id="attachment_187964" align="aligncenter" width="480" caption="Bule pakai koleksi kaus Dtopeng kingdom"]

13396795422015825679
13396795422015825679
[/caption] Kebudayaan Indonesia telah dibentuk oleh interaksi yang panjang antara budaya asli dan beberapa pengaruh asing. Praktik budaya banyak dipengaruhi banyak agama, termasuk Hindu, Buddha, Konghucu dan Islam. Hasilnya, campuran budaya kompleks.Ruang-ruang galeri terbagi menjadi beberapa sekat. Saat menginjak pintu masuk, pengunjung akan langsung menemui berbagai koleksi kebudayaan dari Bali. Ada kisah Barong dan Rangda dan berbagai topeng khas Bali. Galeri Jawa Barat menyajikan benda-benda peninggalan Kerajaan Pajajaran yg dipimpin Prabu Siliwangi. Genteng penolak bala, berbagai topeng khas Jawa Barat, serta keris.Galeri Jawa Tengah banyak dihiasi kendi dan tombak asli kerajaan Mataram. Galeri Jawa Timur menyajikan topeng yang menggambarkan karakter dan budaya Jawa timur seperti reog. Ada topeng reog dan keris bertuliskan Arab dari Sumenep. Ada macam-macam perhiasan dari emas, perak, dan tembaga khas Jawa Timur. Lorobonyo, figur pengantin dari berbagai daerah di Jawa Timur. Mandi kembang dengan tujuh warna dan tempat rujak yang berumur ratusan tahun. Galeri Nusa Tenggara Timur memajang salah satu kanon atau meriam peninggalan Portugis. Ada alat musik drum zaman dulu berbahan tembaga. Kain tradisional khas NTT yang dipakai pahlawan atau pangeran dengan warna cokelat, hitam, dan merah. Ada juga pedang pangeran dan perhiasan cincin, dan gelang yang dipakai para keturunan kerajaan. Galeri Nusa Tenggara Barat menyajikan berbagai topeng khas daerah tersebut. Bentuk topeng hampir mirip dengan Bali. Begitu juga dengan keseniannya. Ada juga patung kesuburan yang berumur 1500 tahun dan kurungan yang indah. Beberapa keris khas lombok juga ada. Galeri Sumatra memajang umbu, tempat pakaian yang mirip peti mati serba kayu tanpa paku. Ada juga tempat pengikir gigi untuk upacara potong gigi daerah Sumatra. Galeri Papua banyak menyajikan benda yang bersifat spiritual. Salah satunya bulu dan tulang kaswari.Galeri khusus wayang menceritakan sejarah wayang di Indonesia. Bahkan, Sunan Kalijaga menyebarkan agama Islam dan al quran lewat wayang. Ada juga buku sejarah al quran. Galeri Asia memajang piring-piring dinasti Cina. Galeri Sulawesi memajang patung tau tau khas Toraja. Patung yang ditaruh di perbukitan ini, seolah-olah dianggap arwah yang belum meninggal. Ada juga pedang bawah laut yang ditemukan di perairan Sulawesi. Ada juga penolak bala dan topeng kematian. Galeri Kalimantan menyajikan sejarah Mandau dan orang Dayak.Galeri Kolonial Belanda zaman VOC menyajikan benda-benda yang digunakan waktu penjajahan. Ada koin dan uang dengan empat bahasa, Inggris, Belanda, Cina, dan Arab. Berbagai topeng para pejabat Belanda yang sempat menjabat di Indonesia. Galeri Majapahit memajang berbagai jenis keris zaman kerajaan Majapahit dan ada juga gada Gajahmada. Galeri keris memajang berbagai koleksi kepala keris di berbagai daerah di Indonesia. Galeri topeng dengan berbagai karakter mulai dari binatang, punakawan, dan raja. Galeri batik memajang batik khas di Indonesia seperti batik Bali, Solo, Pekalongan, Yogyakarta, Lombok, bahkan batik Toraja yang berumur 600 tahun. Di bagian tengah museum ada sebuah layar untuk menonton film kebudayaan Indonesia. Di akhir perjalanan museum, pengunjung akan melihat patung Yene yang ditemukan di Kepulauan Leti yang kini sudah tenggelam. Patung tersebut dulunya digunakan sebagai sarana upacara dengan menggunakan darah manusia. Setelah usai berjelajah, Anda dapat bersantai di resto yang menyajikan aneka makanan istimewa dengan harga terjangkau. Jika ingin membeli pernak-pernik museum khas Dtopeng Kingdom, di sebelah resto terjadi galeri apik dengan aneka pilihan pernak-pernik. Bagi Anda yang ingin mengadakan acara, baik seminar, wisuda, pesta ulangtahun atau perkawinan, Dtopeng Kingdom memiliki ballroom dengan kapasitas 300 orang.  Ruangan dengan kapasitas kecil untuk meeting 50 orang juga ada, pokoknya lengkap dech. Kalau Anda ke Bali, Museum Dtopeng Kingdom dapat dijadikan pilihan tempat liburan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun