Hidup di kota, di rumah, memang terasa menyenangkan. Bisa tidur di tempat empuk, dingin dengan selimut, ya, makan sepuasnya tanpa harus membayar. Ngomong-ngomong, hidup seperti itu memang terasa menyenangkan, namun terkadang terasa kurang saat melihat kehidupan orang yang lebih indah. Saya rasa saya harus bersyukur dengan apa yang sudah dipunya.
Seringkali hal tersebut melintas di benak, saat sedang berjalan kelelahan melewati hutan di jalan yang menanjak. Memang benar, leyeh-leyeh di rumah, jauh lebih enak daripada harus capek-capek jalan jauh, berkeringat, Â dengan beban gendong yang berat dan sepatu yang becek. Tuntutan untuk terus berjalan seringkali dimotivasi oleh rasa dingin yang dirasa ketika berdiam terlalu lama. Daripada itu, berjalan di antara pepohonan dengan kelelahan yang dirasa dapat terasa nikmat, ditemani gigitan kecil bengbeng yang dibawa, sensasi yang berbeda.
Ya, sensasi, suatu yang tak berwujud tapi terasa begitu nyata, walaupun kadang tak disadari. Sensasi yang unik dari suatu hal dapat merubah hal tidak mengenakkan menjadi suatu yang menyenangkan. Mengenal diri, menggapai tujuan, ditemani sang alam.
Wassalam
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H