Wilayah Indonesia berada diantara dua benua dan juga dua samudera yang menyebabkan terbentuknya tiga tipe curah hujan yang berbeda. Tiga tipe curah hujan tersebut meliputi tipe ekuatorial, tipe monsun, dan juga tipe lokal. Perbedaan ketiga tipe curah hujan terletak pada distribusi curah hujan di sepanjang tahun (Santoso et al. 2022).
Wilayah Selat Bangka termasuk ke dalam curah hujan tipe ekuatorial. Curah hujan tipe ekuatorial dapat ditandai oleh hujan sepanjang tahun dengan sedikit perbedaan musim.Â
Wilayah ini terletak di sekitar ekuator, di mana udara hangat naik secara konstan dan menghasilkan kondisi hujan yang berkelanjutan sepanjang tahun. Selat Bangka terletak di sekitar 1 LU - 3 LU serta 104 BT - 108 BT dan berada di dekat ekuator, sehingga mengalami curah hujan yang tinggi dan relatif stabil sepanjang tahunÂ
 Januari et al. (2017) menyatakan curah hujan menjadi unsur iklim yang sangat penting bagi kehidupan yang ada di bumi. Curah hujan dicatat dalam satuan inci atau mililiter. Jumlah dari 1 mm curah hujan artinya tinggi air hujan yang menutupi permukaan per satuan luas(m) sebesar 1 mm.
 Hujan memiliki peranan penting dalam siklus hidrologi yang mempengaruhi kesetimbangan sumber daya air yang ada di permukaan bumi.Â
Definisi curah hujan atau yang sering disebut juga sebagai presipitasi adalah jumlah air hujan yang turun di suatu daerah atau wilayah tertentu dalam satuan atau periode waktu tertentu (harian,mingguan, bulanan, atau  tahunan) yang diukur dengan satuan tinggi milimiter (mm) di atas permukaan horizontal tanpa  adanya cekungan atau lekukanÂ
Prediksi curah hujan merupakan salah satu tantangan besar dalam bidang meteorologi yang telah banyak  dijadikan subjek penelitian. Pendekatan dalam prediksi curah hujan bisa dilakukan dengan metode empiris maupun  dinamis.Â
Prediksi curah hujan dengan jangka pendek dapat dilakukan melalui penerapan metode dinamis yang  merupakan suatu pendekatan analitis yang didasari oleh prinsip-prinsip dinamika fluida, sedangkan metode empiris  merupakan pendekatan yang dilakukan secara statistik dan matematis menggunakan data historis, seringnya  digunakan untuk prediksi cuaca jangka panjang  Â
Visualisasi dari curah hujan yang terjadi di bulan januari menunjukan adanya perubahan pergerakan atau perpindahan dari distribusi curah hujan, yang awalnya hujan di dominasi terjadi di Selat Gaspar kemudian selama bulan januari curah hujan yang terjadi, terjadi di lokasi perairan Selat Bangka. Intensitas curah hujan yang terjadi pada bulan januari yaitu 0.0006-0.0018 mm/hari.Â
Terjadinya curah hujan ini juga sesuai dengan pergerakan angin dimana pada bulan ini sesuai dengan data acuan kecepatan angin yaitu angin berasal dari wilayah utara kemudian bergerak menuju pulau jawa dan berakhir di wilayah selatan yaitu wilayah Australia. Kecepatan angin yang terjadi di Selat Bangka dengan kecepatan 15,6 m/s.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H