Mohon tunggu...
Wira D. Purwalodra (Second)
Wira D. Purwalodra (Second) Mohon Tunggu... Dosen - Seorang Pembelajar dan Pencari Kebenaran.

Banyak mimpi yang harus kujalani dengan perasaan syukur dan ikhlas. Mimpi-mimpi ini selalu bersemi dalam lubuk jiwa, dan menjadikan aku lebih hidup. Jika kelak aku terjaga dalam mimpi-mimpi ini, pertanda keberadaanku akan segera berakhir .... dariku Wira Dharmapanti Purwalodra, yang selalu menjaga agar mimpi-mimpi ini tetap indah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Mendaki Tembok-Tembok Metakognitif?

5 Agustus 2023   15:01 Diperbarui: 5 Agustus 2023   15:08 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar : Dok. Pribadi (Siswa SMA Islam Al Azhar 4 Kemang Pratama)

Oleh. Purwalodra

Tulisan saya sebelumnya tentang "Menembus Batas Metakognitif ?!" mengungkapkan tentang bagaimana para filosof menjelajah metakognisi ini dalam karya-karya besarnya. Saya akan mencoba melanjutkan pembahasan metakognitif ini, mulai dari pengertian awal, dimana metakognitif pada manusia mengacu pada pemahaman individu tentang pikiran, pengetahuan, dan proses kognitifnya sendiri.

Metakognisi selalu melibatkan kemampuan manusia untuk memonitor, mengendalikan, dan mengatur pemikiran dan tindakan mereka sendiri, dalam upaya mencapai tujuan. Hal ini juga melibatkan kesadaran diri yang mendalam tentang bagaimana pikiran dan pengetahuan diproses, dipahami, dan digunakan dalam berbagai situasi.

Pada tingkat dasar, metakognisi melibatkan kesadaran tentang apa yang kita tahu dan apa yang tidak kita tahu. Ini mencakup pengenalan terhadap kekurangan informasi atau pemahaman kita, dan kemauan untuk mencari pengetahuan baru atau memperluas pemahaman kita saat ini. Dengan kata lain, metakognisi memungkinkan kita untuk mengevaluasi tingkat pemahaman kita dan menyadari, bahwa terdapat ruang untuk pembelajaran dan pertumbuhan lebih lanjut.

Selain itu, metakognisi juga melibatkan pemahaman tentang strategi kognitif atau cara berpikir yang kita gunakan. Ini mencakup pengenalan terhadap strategi belajar, pemecahan masalah, dan pengambilan keputusan yang kita gunakan dalam berbagai situasi. Metakognisi memungkinkan kita untuk mengenali strategi yang efektif dan identifikasi pilihan yang lebih baik dalam mencapai tujuan kita.

Pentingnya metakognisi terletak pada kemampuannya untuk membantu manusia menjadi pembelajar yang efektif dan mandiri. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang proses kognitif kita sendiri, kita dapat mengidentifikasi kelemahan dan area yang perlu diperbaiki dalam pemahaman, pemikiran, atau strategi yang kita gunakan. Kemudian kita dapat mengambil tindakan yang diperlukan untuk meningkatkan pemahaman dan performa kita.

Metakognisi juga merupakan keterampilan yang penting dalam pembelajaran sepanjang hayat. Dalam dunia yang terus berubah dengan cepat, metakognisi membantu kita untuk menjadi fleksibel dalam menghadapi tantangan dan perubahan, dan membimbing kita dalam mencari informasi dan pengetahuan baru. Kemampuan untuk mengenali ketidakpastian atau ambiguitas dalam pemahaman kita sendiri dan kemauan untuk mengatasi kekurangan pengetahuan atau keterampilan juga menjadi bagian penting dalam adaptasi dan perkembangan diri.

Selain itu, metakognisi juga memainkan peran dalam pengambilan keputusan yang bijaksana. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang pemikiran kita sendiri, kita dapat mempertimbangkan berbagai opsi yang tersedia dan mengenali implikasi jangka panjang dari keputusan kita. Kesadaran akan proses kognitif kita sendiri juga dapat membantu kita menghindari pemikiran yang terlalu emosional atau bias dalam pengambilan keputusan yang rasional.

Jadi, pengertian metakognitif pada manusia melibatkan kesadaran diri yang mendalam tentang pikiran, pengetahuan, dan proses kognitif kita sendiri. Ini merupakan alat penting untuk pembelajaran sepanjang hayat, pengambilan keputusan berbasis informasi, dan adaptasi yang fleksibel dalam menghadapi tantangan. Dengan mengembangkan metakognisi kita, maka kita dapat menjadi pembelajar yang efektif dan mandiri, dan mencapai potensi penuh kita sebagai manusia yang sadar dan introspektif.

Hakekat dan Makna

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun