Apabila kita menyadari hidup kita lebih jernih, sebenarnya apa yang kita sebut sebagai dunia ini adalah bentukan dari persepsi pikiran yang berpijak pada kelima panca indera kita. Artinya, dunia adalah dunia sebagaimana dipersepsikan oleh panca indera kita. Ketika panca indera kita terganggu, maka pemahaman kita akan dunia juga berubah. Ketika pikiran kita terganggu, misalnya karena terlalu mengannggap orang lain sebagai psikopat, maka persepsi kita pun berubah. Ketika kita lapar, maka seluruh panca indera kita juga terganggu. Pemahaman kita tentang dunia juga berubah ?!.
Oleh karena itu, dunia sebagai kenyataan mutlak juga sebenarnya tidak ada. Dunia ada, sejauh kita memikirkannya dengan panca indera kita. Dunia ada selalu dalam kaitan dengan pikiran kita. Tidak ada Dunia, dengan huruf ‘d’ besar yang bersifat mutlak dan berlaku untuk semua mahluk. Jika kita sadar akan hal ini, mengapa kita tidak kembali bertanya kepada diri kita sendiri, ‘ada apa denganku ?!’ Wallahu A’lamu Bishshawwab.
Bekasi, 12 Oktober 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H