Sekarang ini, kemampuan berpikir kritis adalah sesuatu yang amat dibanggakan di dalam filsafat maupun teori-teori tentang kepemimpinan. Namun sebagaimana dicatat Baldoni, sekolah-sekolah bisnis di dunia, dan juga di Indonesia, sekarang ini lebih giat mengajarkan kemampuan berpikir kuantitatif dengan menggunakan perhitungan matematis dan statistik. Dengan proses itu kemampuan berpikir kritis pun terhambat, atau bahkan hilang sama sekali.
Pada akhirnya, untuk bertahan hidup di era yang semakin rumit sekarang ini, kemampuan berpikir kritis adalah sesuatu yang amat penting. Berbagai masalah muncul tanpa begitu saja dapat ditunjuk penyebabnya. Solusi yang diajukan pun juga harus semakin kompleks dan tajam. Untuk itu, kemampuan berpikir kritis kita amatlah diperlukan, bagi kelangsungan hidup kita dan usaha kita di masa yang akan datang ?!  Wallahu A’lamu Bishshawwab.
Bekasi, 08 September 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H