Mohon tunggu...
Winwin Faizah
Winwin Faizah Mohon Tunggu... Guru -

seorang pencerita di SMK Negeri Margomulyo-Bojonegoro

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sumatera Barat Nan Rancak Bana!

18 April 2012   12:59 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:28 7411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13347610431746679114

[caption id="attachment_172451" align="alignnone" width="500" caption="Gb. Kelok Ampek-ampek. SOURCE: http://padang-today.com/?mod=berita&today=detil&id=16142"][/caption]

“Rancak bana!”

Itulah ungkapan yang sering terlontar dari mereka yang baru saja menghabiskan liburan ataupun kunjungan dalam berbagai kesempatan ke ranah minang alias Sumatera Barat. Apa sih yang membuat mereka selalu mengungkapkan kekaguman yang sama pada provinsi yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia itu? Hmm, apalagi kalau bukan komposisi wisata alam, budaya, kuliner, sejarah dan belanjanya yang kabarnya luar biasa memukau. Rancak bana!

Sebagai travel-holic, saya pun sangat ingin membuktikan keindahan yang sudah mendunia itu. Tentu saja karena saya sama sekali belum pernah mengunjunginya. Jika berkesempatan menjelajah, tempat-tempat yang paling ingin saya kunjungi adalah sebagai berikut:

1.Kelok ampek-ampek

Saya termasuk orang yang setuju dengan ungkapan bahwa terkadang perjalanan ke suatu tempat lebih indah dan bermakna daripada tempat tujuannya itu sendiri. Itu pula sebabnya saya selalu dengan senang hati mau berlama-lama naik bus atau kereta ke suatu tempat dan setelah sampai di tempat tujuan hanya menghabiskan waktu beberapa jam. Menikmati pemandangan sepanjang perjalanan juga adalah bentuk ‘rekreasi’ yang menarik. Dan Sumatera Barat kabarnya juga menjanjikan rute perjalanan luar biasa bernama kelok ampek-ampek.

Kelok ampek-ampek alias kelok 44 ini adalah jalanan yang sesuai namanya memiliki 44 kelokan, membentang antara kota Pariaman sampai Bukittinggi. Saya pernah menjumpai jalanan seperti ini dalam perjalanan Jombang-Malang, dimana sepanjang jalan rasanya sama sekali tidak pernah ada jalanan yang lurus. Tapi kalau membaca artikel dan melihat foto-foto tentang kelok 44 ini, rasanya kelokan sepanjang Jombang-Malang yang pernah saya lalui tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan jalanan yang memiliki sangat banyak U-turn sampai membuat siapapun konon harus menyiapkan obat anti mabuk. Saya rasa kelok 44 ini adalah jalanan yang paling seru untuk dilalui di Sumbar.

Apalagi sepanjang perjalanan sampai ke kelok 44 (yang di setiap kelokan diberi nomor), pemandangan-pemandangan indah sepertibarisan sawah bertingkat dan danau Maninjau di kelok nomor 22. Jam gadang di Bukittinggi yang sangat terkenal serta rumah kelahiran Bung Hatta atau yang biasa disebut Istana Bung Hatta juga merupakan tempat yang sayang untuk dilewatkan di akhir perjalanan melalui kelok 44.

Menikmati kelokan demi kelokan ekstrim yang menegangkan dan membuktikan apakah benar kelokan-kelokan tersebut membuat perut siapapun mual kemudian menjejakkan kaki di beberapa tempat wisata sepanjang perjalanan adalah pengalaman yang pasti akan sangat seru.

2.Mak Itam

Jangan salah, Mak Itam meskipun sangat dikenal ternyata bukanlah nama seseorang. Mak Itam adalah sebutan untuk kereta api uap jadul alias jaman dulu yang dibuat pada tahun 1920. Awalnya kereta ini adalah kereta yang berfungsi sebagai pengangkut batubara dari Sawahlunto, namun kini menjadi kereta wisata dengan rute dari Stasiun Sawahlunto-Stasiun Muara Kalaban. Dengan wide window yang memungkinkan penumpang untuk melihat panorama alam sepanjang perjalanan, wisata kereta yang satu ini menurut saya adalah pengalaman yang tak boleh dilewatkan di ranah minang.

Uniknya, kereta api keren ini dulunya pernah dipindahkan ke Ambarawa karena sudah tidak bisa beroperasi, sampai akhirnya PT KAI mendatangkan ahli dari Belanda yang bisa membuat Mak Itam kembali berjaya, bukan lagi sebagai pengangkut batubara melainkan sebagai kereta wisata dengan desain interior luar biasa!

Sebelum menikmati perjalanan indah dengan Mak Itam kabarnya ada pula Museum Kereta Api di Stasiun Sawahlunto yang menyajikan sejarah Mak Itam itu sendiri. Wajib dikunjungi juga nih, kereta uap Mak Itam dan Museum Kereta Api Sawahlunto. Belajar sejarah sekaligus menikmati panorama indah ranah minang dengan kereta api uap. Sounds great!

3.Pusat Dokumentasi-Padang Panjang

Tak lengkap rasanya berwisata di ranah minang jika tak menilik Pusat Dokumentasidan Informasi Kebudayaan Minangkabauyang berada di Padang Panjang. Tempat ini seperti ‘atlas’ budaya dan informasi mengenai Sumatera Barattempat dimana semua orang bisa menyaksikan secara langsung serba-serbi ranah minang. Sebuah perjalanan tentu akan semakin lengkap dan bermakna kalau kita tidak hanya sekedar melihat tempat-tempat wisatanya tapi bisa tau juga tentang sejarah dan budayanya lebih dalam bukan?

4.Danau Singkarak

Nama danau terbesar di Sumatera Barat ini sudah tak asing lagi bagi para wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri. Membentang di dua kabupaten yakniKabupaten Solok dan Tanah Datar,danau ini memiliki luas wilayah 107,8 km ² dan merupakan hulu dari Batang (Sungai) Ombilin dan Batang Anai.

Yang membuat danau ini spesial selain keindahannya adalah adanya spesies ikan yang konon tidak ditemukan di tempat lain manapun di dunia ini alias tidak bisa dibudidayakan di luar habitat aslinya baik di akuarium, kolam, bahkan di karamba jaring apung di Danau Singkarak sekalipun. Ikan ajaib apakah itu? Penduduk sekitar menamainya ikan Bilih (Mystacoleuseus padangensis). Pengalaman yang tidak bisa ditemukan di tempat lain, panorama danau yang memukau dan melihat habitat asli ikan ajaib yang tidak bisa hidup dimanapun selain disana. Wow!

5.Puncak Lawang

Adalah puncak dari sebuah bukit yang terletak sekitar 27 km arah barat Bukittinggi tepatnya di daerah Lawang (sesuai namanya). Tempat ini selain menjanjikan panorama alam menakjubkan dari atas bukit juga sangat terkenal sebagai daerah penghasil gula merah dan kampil yang terkenal dengan kampil Matur. Jadi selain melihat lanskap cantik dari atas bukit, siapapun yang berkunjung ke tempat ini juga bisa menyaksikan proses pembuatan gula merah baik yang masih menggunakan sistem tradisional maupun modern secara langsung dan juga pembuatan kampil Matur. Wisata alam berpadu dengan wisata industri, ide cemerlang!

6.Air Terjun Bayang Sani

Air terjun yang dulu juga dikenal dengan sebutan air terjun Welcome ini memiliki ketinggian sekitar 80 meter. Konon dahulu kala menjadi tempat favorit para mener dan nona Belanda sehingga mendapat julukan ‘Welcome’ tadi. Bentuknya yang memukau dan pemandangan yang tak kalah menarik di sekeliling air terjun membuat siapapun takjub.

Itulah beberapa tempat menarik di Sumatera Barat yang masuk ke dalam wish list saya, enam tempat tadi rasanya cukup mewakili petualangan di ranah minang dan eksplorasi kekayaan alam, sejarah, kuliner dan tentu saja budaya Minangkabau. Dan tentu saja membuktikan ungkapan populer khas dari minang: “Rancak bana!”

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun