Mohon tunggu...
Win Wan Nur
Win Wan Nur Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya adalah orang Gayo yang lahir di Takengen 24 Juni 1974. Berlangganan Kompas dan menyukai rubrik OPINI.

Selanjutnya

Tutup

Bola

Semifinal AFF dan Andik Sang Pembunuh Singa

27 November 2016   19:37 Diperbarui: 27 November 2016   19:44 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bola. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia yang sempat diragukan kiprahnya di gelaran Piala AFF tahun ini,  telah memastikan diri lolos ke semi final dengan cara yang sangat dramatis.

 Bagaimana tidak diragukan, Indonesia yang biasanya selalu menjadi unggulan di setiap gelaran Piala AFF, tahun ini hadir dengan status under dog. Indonesia yang meskipun belum pernah meraih juara di turnamen yang mulai digelar pertama kali pada tahun 1996 dengan nama Piala Tiger ini adalah salah satu tim yang paling sering mencapai final. Tercatat Indonesia empat kali masuk final, 3 di antaranya diraih berturut-turut  dalam gelaran Piala AFF tahun 2000, 2002 dan 2004 meskipun semua final yang diikuti oleh Indonesia berakhir dengan kekecewaan,  dua final yang disebut terakhir ditandai dengan kekalahan di adu pinalti. Setelah itu Indonesia tak pernah berhasil mencapai final, tapi pada gelaran AFF 2010 di mana Indonesia bertindak sebagai tuan rumah bersama Vietnam, Indonesia yang dilatih oleh pelatih saat ini juga tampil menjanjikan. Menyapu bersih semua laga penyisihan, membuat Thailand, Tim yang paling ditakuti di Asean tersisih di babak awal.

 Tapi pada akhirnya gelaran AFF 2010 ini menjadi gelaran Piala AFF yang paling mengecewakan dan terus diingat oleh masyarakat Indonesia tentu saja final Piala AFF 2010, ketika itu Indonesia yang sedang berada di puncak penampilan gagal menjadi juara setelah di final kalah selisih gol dengan Malaysia, tim yang mereka bantai 5 – 1 di babak penyisihan. Kekalahan ini kemudian memicu revolusi di PSSI.

 Di dua gelaran Piala AFF berikutnya, Indonesia tampil sebagai anak bawang. Pada 2012 Indonesia tidak bisa tampil dengan kekuatan terbaiknya karena para pemain terbaik dilarang ikut bertanding oleh klubnya, akibat kisruh PSSI.

 Tahun 2014, penampilan Indonesia membaik tapi tim lain menunjukkan perkembangan lebih pesat. Sempat tampil menjanjikan dengan menahan tim favorit,  tuan rumah Vietnam 2 – 2 di pertandingan pembuka. Di pertandingan kedua Indonesia tanpa ampun dibantai Philipina dengan skor telak 4 – 0. Meskipun kemudian di pertandingan terakhir Indonesia berhasil mengalahkan Laos dengan skor 5 -1, tapi perolehan poin Indonesia tak bisa lagi mengejar perolehan poin Philipina yang sudah meraih dua kemenangan, meskipun di pertandingan terakhir Philipina dikalahkan Vietnam.

Tahun ini  Indonesia yang berada di urutan ke 179 di peringkat FIFA hadir di AFF sebagai tim dengan peringkat FIFA terendah dari seluruh peserta Turnamen, bahkan peringkat Indonesia berada di bawah Laos yang tidak lolos ke babak penyisihan. Saat ini di Asia Tenggara, hanya Timor Leste dan Brunei Darussalam yang peringkatnya di bawah Indonesia. Ini adalah imbas dari sanksi FIFA yang membuat Indonesia absen dari semua ajang internasional, sehingga tidak ada penambahan poin bagi Indonesia.

 Sudah begitu, dalam pembagian grup di babak penyisihan, Indonesia harus pula menerima nasib bergabung dengan grup berat yang diisi oleh Thailand sang unggulan pertama dan peraih juara AFF terbanyak, lalu Singapura yang bersama Thailand juga merupakan negara dengan koleksi juara dengan masing-masing 4 trophy  dan tuan rumah Philipina, tim yang dulu merupakan lumbung gol bagi tim-tim kuat di kawasan tapi sekarang dengan diperkuat pemain yang nyaris seluruhnya merupakan pemain naturalisasi sudah menjelma menjadi satu kekuatan utama. Tim inilah yang di gelaran Piala AFF sebelumnya membantai Indonesia tanpa ampun dengan skor 3-0. Bahkan di Piala AFF kali ini Philipina hadir sebagai tim yang memiliki peringkat FIFA tertinggi, mereka sekarang berada di peringkat 117 FIFA, jauh di atas Vietnam dan Thailand yang keduanya berada di peringkat 129.

Dari dalam negeri, pembentukan tim nasional Indonesia juga tidak berjalan sempurna karena klub-klub yang menaungi pemain hanya membolehkan maksimal dua orang pemainnya untuk bergabung dengan timnas. Sehingga apa boleh buat, tidak semua pemain terbaik di semua posisi bisa diambil oleh pelatih untuk memperkuat timnas.

 Dengan segala keterbatasan itu, Indonesia sebenarnya masih tampil lumayan. Sempat tampil menjanjikan di partai ujicoba pertama saat menggasak Malaysia 3 – 0, selanjutnya Indonesia dua kali seri, 0 – 0 melawan Myanmar dan 2 – 2 dengan Vietnam dan di ujicoba terakhir terpaksa harus mengakui keunggulan vietnam, lawan yang akan dihadapi pada semifinal nanti dengan skor 3 – 2.

Bencana datang tepat sebelum gelaran berlangsung. Irfan Bachdim, roh permainan timnas di lini depan mengalami cedera dalam latihan karena ditekel oleh rekan sendiri,  Hansamu Yama Pranata.

Dengan kondisi seperti itu Indonesia berangkat ke Philipina dan tidak tanggung-tanggung, di pertandingan pertama Indonesia langsung menghadapi Thailand, yang saat ini merupakan tim terkuat di kawasan.  Tidak seperti dugaan banyak orang, melawan Thailand Indonesia tampil penuh percaya diri. Lini serang tampil luar biasa, beberapa serangan berbahaya cukup menggentarkan lini pertahanan Thailand. Sayangnya, lini pertahanan tampil tidak sebaik lini depan, kurangnya koordinasi membuat Thailand mampu menciptakan dua gol mudah.  Indonesia tampaknya akan kalah dengan mudah. Tapi kenyataannya berbeda,  tertinggal dua gol di babak pertama, di babak kedua Indonesia tampil menggila. Dua gol dilesakkan oleh dua striker Indonesia, Boaz di tengah jepitan pemain belakang Thailand masih bisa melesakkan gol dengan kepala dari asis dari Rizki Pora dan kemudian tandemnya Lerby  tak mau kalah juga melesakkan dari asis Benny Wahyudi yang uniknya juga dengan sundulan kepala. Kedua gol ini tercipta dalam selisih waktu 3 menit saja. Tapi sayangnya, kemudian kelengahan lini belakang membuat Thailand melesakkan dua gol lagi dan Indonesia pun keluar lapangan dengan tangan hampa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun