Mohon tunggu...
Win Wan Nur
Win Wan Nur Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya adalah orang Gayo yang lahir di Takengen 24 Juni 1974. Berlangganan Kompas dan menyukai rubrik OPINI.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Al-Ghazali Pernah Menjadi Zombie (Fakta Hasil Temuan Mahasiswa S2 IAIN Ar-Raniry)

30 April 2010   16:24 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:29 645
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kemarin, ketika membuka inbox e-Mail saya. Seperti biasa, saya mendapatkan banyak e-mail yang masuk dari milis IACSF, ada banyak e-mail yang masuk yang membahas berbagai masalah kekinian Aceh, tapi tidak ada yang terlalu menarik perhatian saya, sampai saya meng-klik sebuah e-mail yang berisi tulisan seorang penulis di dunia maya yang setiap tulisannya begitu saya gemari.

Tulisan yang menarik perhatian saya ini ditulis oleh Teuku Zulkhairi, seorang intelektual muda terbaik yang pernah lahir di bumi Aceh yang begitu produktif menulis berbagai macam tema dan permasalahan dengan tema sentral tentang moral dan agama.

Tulisan-tulisan dari Intelektual muda ini begitu digemari pembaca dunia maya, apapun yang dia tulis langsung mengundang banyak tanggapan. katakanlah misalnya ketika dia menulis di kompasiana, di media ini tulisan-tulisan Teuku Zulkhairi hampir selalu dibaca oleh ratusan pembaca, bahkan ketika dia menulis sebuah artikel yang hanya berisi dua paragraf yang berisi 70 kata, artikelnya ini bisa dibaca oleh lebih dari tiga ratus orang. Luar biasa pesona intelektual muda Aceh yang satu ini.

Besarnya minat dan ketertarikan pembaca Kompasiana dalam membaca tulisan-tulisan Teuku Zulkhairi adalah bukti kalau tulisan karya intelektual muda Aceh jebolan dayah (pesantren) ini kiranya dapat kita simpulkan sebagai fakta bahwa karya-karya tulis yang dihasilkan oleh Teuku Zulkhairi adalah karya-karya tulis yang berkualitas tinggi.

Tulisannya di IACSF ini http://us.mg60.mail.yahoo.com/dc/launch?.gx=1&.rand=bnc80pq7rer0n adalah salah satu karya tulis Teuku Zulkhairi yang berkualitas tinggi itu, bahkan bisa dikatakan yang paling tinggi.

Dalam tulisannya  yang dimuat di milis IACSF ini, Teuku Zulkhairi sedang mengajari Rima, seorang netter dengan nama maya "Gulam Pawoun" seorang netter awam yang nyaris sama sekali tidak memiliki pengetahuan apapun tentang filsafat dan semua sejarahnya. Di tulisan ini, saya menyaksikan bagaimana sabar dan telatennya Teuku Zulkhairi menjelaskan tentang berbagai permasalahan filsafat dan agama kepada netter awam ini.

Untuk bisa dinikmati dan diambil manfaatnya oleh semua pembaca, lengkapnya bagaimana Teuku Zulkhairi mengajari Rima soal ilmu agama, sejarah serta filsafat Al-Ghazali saya tuliskan di bawah ini :

From:  Teuku Zulkhairi <khairi_panglima@ yahoo.com>
To: IACSF@yahoogroups. com
Sent: Thu, April 29, 2010 12:39:59 PM
Subject: Re: |IACSF| Anco Aceh lon...

@Gulam Pawon
Tdk juga bang...
pada dasarnya Imam Ghazali tdk menuduh Ibn Rushd sudah sesat... beliau hanya menjelaskan beberapa kerancuan, ya wajar saja kan krn Ibnu Rushd tdk maksum? bukan Nabi...
pun sebaliknya ketika Ibnu Rushd menjwab ulang pemikiran Al-Ghazali.. krn Al-Ghazali juga manusia seperti Ibnu Rushd...
Kalau Abg bilang mereka berdua laksana Air dan Oli mungkin tdk juga bang..
Imam Ghazali juga seorang Filsuf meski ditangannya banyak lahir karya2 yg orientasinya ke Tasawuf... begitu juga Ibnu Rushd, meski beliau seorang filsuf namun ditangan beliau juga lahir Bidayatul Mujtahid(fikih) ...
Sy lebih melihat Imam Ghazali menekankan agar kita lebih berhati-hati saja, bukan melarang... Nah, apkh salah jika kita hanya diminta hati-hati?
benar nalar umat Islam telah sekian lama mengalami stagnasi yg cukup parah, namun benarkan Imam Al-Ghazali yg menjadi penyebabnya? disinilah sy pikir kita jangan melihat secara subjectif, harus objectif...
Sebagai umat Islam, tugas kita adlh mengumpulkan kebenaran yg berserakan itu, lalu kita hidangkan ke hadapan Umat...

Kalau tulisan ini kita baca dengan seksama maka akan jelas terlihat kalau penulis yang mempost tulisan ini adalah orang yang begitu cerdas, tidak emosional, bijaksana dan sangat paham masalah yang sedang dibahasnya.

Masalah yang sedang diajarkan oleh Teuku Zulkhari kepada Rima ini akan terlihat lebih jelas lagi kalau kita mau sedikit meluangkan waktu membuka google dan mengetikkan kata kunci "sejarah Al-Ghazali" dan kemudian meng-google lagi dengan kata kunci "Sejarah Ibnu Rushd" Lalu ketika situs hasil pencarian itu kita buka, kita pun akan segera melihat sebuah fakta kalau Al-Ghazali yang tidak menuduh Ibn Rushd sudah sesat, melainkan hanya menjelaskan beberapa kerancuan itu ternyata sudah wafat pada tahun 1111 masehi, sementara Ibn Rushd yang menjawab ulang pemikiran Al-Ghazali tersebut ternyata baru lahir pada pada tahun 1126  alias 25 tahun setelah Al-Ghazali (orang yang menjelaskan beberapa kerancuan Ibnu Rushd itu) wafat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun