Mohon tunggu...
Win Wan Nur
Win Wan Nur Mohon Tunggu... wiraswasta -

Saya adalah orang Gayo yang lahir di Takengen 24 Juni 1974. Berlangganan Kompas dan menyukai rubrik OPINI.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Syahdunya Alam Saat Gerhana Bertepatan dengan Nyepi

9 Maret 2016   09:29 Diperbarui: 9 Maret 2016   10:21 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

8.51, ayam betina sudah berkotek panjang tapi ayam jantan belum berkokok. Masih menggeram.

8.55 Saat posisi matahari dan bulan sudah seperti ini. Anjing mulai menyalak dan satu dua ayam jantan sudah mulai berkokok. Tapi masih belum terlalu ramai.

Pukul 9.21, meski bulan masih sedikit menutupi matahari pada ujung atasnya. Suasana sudah normal kembali, burung-burung sudah bersuara lagi. Ayam sudah berkitek dan angin juga sudah mulai berhembus tanaman-tanaman juga sudah bergerak lagi. Saya juga sudah tidak bisa lagi mengambil foto dengan hasil yang baik. Karena intensitas cahaya sudah terlalu besar.

Dapatnya cuma foto seperti ini.
[caption caption="9.21"]

[/caption]Pukul 9.35, hanya tinggal seujung kecil bagian tubuh Surya yang tertinggal di dalam leher Kala Rau. Dari kotak lubang jarum saya melihatnya hanya seperti seujung kecil pasir saja. Sayang saya tidak lagi dapat mengambil fotonya.

9.38, Sang surya sudah sepenuhnya berhasil keluar dari mulut sang Kala Rau. Berakhirlah sudah Gerhana Matahari di pulau Bali yang bertepatan dengan hari raya Nyepi.

Selesainya gerhana ini ditandai dengan kicauan riang seekor prenjak yang bertengger di pohon mangga milik tetangga.

Demikianlah cerita tentang terjadinya gerhana di Bali yang bertepatan dengan hari raya Nyepi.

Semoga saya masih bisa menikmati fenomena gerhana matahari berikutnya. Tapi kalaupun tidak, foto, rekaman dan tulisan ini bisa menjadi dokumentasi yang nanti dilihat dan dibaca oleh anak cucu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun