Mohon tunggu...
Rahmah Fithriani
Rahmah Fithriani Mohon Tunggu... -

A very happy wife and mother

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Modal Awal Mendapatkan Beasiswa

4 Februari 2014   09:51 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:10 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Pertama-tama saya ingin mengingatkan bahwa kata "modal" di sini tidak sama dengan requirements atau persyaratan yang dibutuhkan untuk melengkapi aplikasi beasiswa. Modal merujuk kepada "X Factor" yang dibutuhkan bila kita ingin berburu beasiswa apapun dan dari manapun. Menurut saya, ada 4 (empat) faktor yang dibutuhkan sebagai modal yang harus kita miliki bila ingin mendapatkan beasiswa. Karena ini berdasarkan pengalaman pribadi saya, maka kebenaran teori ini tentu tidak bisa dibuktikan secara ilmiah. Kalau Anda merasa ada benarnya, silahkan diikuti. Tapi kalaupun tidak, ya sekedar jadi bahan bacaan untuk mengisi waktu luang.

1. Nawaitu a.k.a Niat Yang Kuat

Saya yakin seyakin-yakinnya bahwa segala sesuatu itu harus dimulai dengan niat. Maka pastikan bahwa niat Anda benar-benar kuat untuk mendapatkan beasiswa, karena jalan yang akan Anda tempuh sangatlah panjang.


“Sembilan puluh persen dari mereka yang gagal bukan karena benar-benar dikalahkan, tapi karena mereka menyerah.”


— Paul J. Meyer

Kenapa niat ini sangat penting? Karena niat atau kemauan itu tidak bisa diajarkan dan tidak bisa ditularkan, niat memang harus tumbuh sendiri di hati seseorang. Makanya saya paling malas kalau disuruh berbagi tips tentang mendapatkan beasiswa kepada orang-orang yang memang tidak memiliki niat yang kuat untuk mendapatkannya, rasanya sia-sia saja. Bila Anda merasa sudah memiliki modal yang pertama ini, maka yakinlah, bahwa Anda sudah setengah jalan untuk mendapatkan beasiswa yang Anda impikan.

2. Usaha Yang Lebih

Saya selalu mengatakan bahwa modal dasar untuk mendapatkan beasiswa itu bukan nilai TOEFL yang tinggi atau IP yang nyaris 4.00, melainkan niat yang kuat dalam mengejar beasiswa.


"Beasiswa itu bukan untuk orang yang pintar, tapi untuk mereka yang mau berusaha lebih dalam mendapatkannya."

Buktinya ada berapa banyak orang pintar yang ada di sekeliling Anda tapi mereka tidak pernah mendapatkan beasiswa, itu dikarenakan mereka tidak pernah berusaha. Sedangkan orang yang prestasinya biasa-biasa saja malah bisa melanglang dunia, mengenyam pendidikan di negara-negara maju karena mereka mau berusaha lebih dalam mengejar impiannya. Usaha lebih apa yang dimaksud dalam hal ini? Usaha lebih untuk mendapatkan informasi mengenai beasiswa dari berbagai sumber, usaha lebih dalam mengirim aplikasi. Prinsipnya; “semakin banyak aplikasi yang Anda kirimkan, semakin besar pula kesempatan Anda untuk mendapatkan beasiswa.”

3. Manifestasi Dari Apa Yang Anda Lakukan

Kata manifestasi berasal dari bahasa latin yaitu manifestus yang artinya adalah terdeteksi dalam tindakan, terbukti atau terlihat. Menurut saya keberhasilan mendapatkan beasiswa itu merupakan manifestasi dari niat kuat dan usaha lebih yang telah dilakukan selama ini. Lalu apa saja yang bisa dilakukan untuk mendapatkan manifestasi tadi? Berdasarkan pengalaman saya, luangkanlah waktu Anda menghadiri berbagai acara presentasi beasiswa. Karena sekalipun informasi tentang beasiswa itu bisa didapat dari mana saja, tentu tak sejelas informasi yang berhasil kita kumpulkan apabila kita menghadiri langsung presentasi mengenai beasiswa tersebut yang biasanya diadakan oleh lembaga pemberi beasiswa. Di samping itu, menghadiri berbagai pameran pendidikan juga bisa sangat bermanfaat dalam proses pencarian beasiswa. Contohnya ketika di ruang wawancara, saya diharuskan menyebutkan beberapa kampus di US yang ingin saya tuju beserta alasannya. Alhamdulillah saya tidak kesulitan menyebutkan hingga lima kampus, hal ini karena saya pernah menghadiri Education USA Fair yang menghadirkan perwakilan dari beberapa kampus di US di mana saya bisa mengumpulkan informasi dan brosur sebanyak mungkin.

4. Ridho Orangtua Dan Pasangan

Untuk yang terakhir ini tidak banyak yang bisa saya katakan, saya yakin sepenuhnya bahwa ridhonya orangtua dan suami merupakan ridho Allah. Maka kalau Anda ingin Allah meng-ijabah ikhtiar dan do’a Anda, mintalah restu dari orangtua dan pasangan Anda setiap kali Anda mengirimkan aplikasi beasiswa.

Pengalaman saya ketika mengikuti wawancara Fulbright di Aceh (saya berdomisili di Medan), ibunda saya ikut menemani saya ke Aceh, mengantar dan menunggui saya selama proses wawancara, dan pastinya memanjatkan do’a untuk keberhasilan saya dalam setiap sholatnya.

Semoga tulisan yang sederhana ini bisa memberikan manfaat dan semangat bagi teman-teman semua, amin!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun