Menurut Brulle (2000) dan Switzer (1997), selalu ada oposisi atau perlawanan terhadap gerakan lingkungan dan upaya perlindungan di Amerika Serikat. Oposisi biasanya berasal dari industri yang  menentang pembatasan pemerintah pada penggunaan sumber daya alam.
Dalam konteks ini, tidak mengherankan bahwa gerakan konservatif mengalihkan perhatiannya ke masalah  perubahan lingkungan secara global (Global Environmental Change) dan pemanasan global pada khususnya. Penelitian telah secara konsisten menemukan konservatisme sebagai sesuatu yang negatif terkait dengan sikap dan tindakan pro-lingkungan di kalangan masyarakat umum, dan secara khusus antara elit politik seperti anggota Kongres (Kamieniecki 1995). Alasannya adalah bahwa mengejar perlindungan lingkungan sering melibatkan tindakan pemerintah yang dipandang sebagai elemen inti yang mengancam konservatisme, terutama kebebasan individu, hak milik pribadi, dll.
Pengakuan yang berlawanan tentang pemanasan global
Pemanasan global mejadi perhatian gerakan konservatif. Gerakan ini mengkritik bukti ilmiah dan keyakinan umum dalam mendukung keberadaan antropogenik pemanasan global. Artinya, gerakan yang berlawanan berpendapat bahwa tidak ada masalah dengan pemanasan global. Gerakan ini  menekankan potensi manfaat pemanasan global, jika memang harus terjadi. Artinya, gerakan yang berlawanan ini berpendapat bahwa kondisi ini, jika harus ada, tidak akan bermasalah.
Gerakan konservatif menekankan bahwa menyebarkan isu pemanasan global ke tingkat dunia tidak berdampak positif melainkan cenderung negatif. Artinya, gerakan berlawanan ini berpendapat bahwa solusi diusulkan oleh para pendukung lingkungan akan lebih merugikan daripada bersifat memperbaiki.
Dalam dekade terakhir ini, gerakan lingkungan berhasil meluas ke tingkat internasional. Gerakan diusahakan dengan berkolaborasi dengan para ilmuwan dan pembuat kebijakan untuk membawa beberapa masalah lingkungan global yang menjadi perhatian publik. Tidak mengherankan, mereka yang menentang upaya perlindungan lingkungan telah mulai menantang legitimasi masalah ini. Itulah sebabnya pemanasan global  berhasil didefinisikan sebagai masalah sosial.
Sumber : Aaron M. McCright; Riley E. Dunlap
Social Problems, Vol. 47, No. 4. (Nov., 2000), pp. 499-522.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H