Mohon tunggu...
Winny Gunarti
Winny Gunarti Mohon Tunggu... Dosen - Penulis, Peneliti, Pengajar di Universitas Indraprasta (UNINDRA) PGRI, Jakarta

Kontak IG @winnygunarti

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Homeschooling, Orangtua dan Anak Sama-sama Belajar

2 Agustus 2014   00:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   04:39 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Sekadar berbagi pengalaman untuk para orangtua yang tertarik menjadi praktisi Homeschooling.

Setelah enam tahun menjadi praktisi Homeschooling, saya merasakan manfaat yang sangat positif, bukan hanya bagi anak-anak, tetapi juga bagi orangtua. Saya memutuskan untuk memilih Homeschooling dan menjadikan kedua anak saya Homeschooler dengan tujuan agar dapat lebih memantau perkembangan dan pergaulan mereka.

Homeschooling itu ternyata menyenangkan...

Meskipun kita harus menetapkan jadwal sendiri di rumah untuk mengajari anak-anak, tetapi anak-anak belajar lebih senang, lebih mandiri, dan lebih leluasa bereksplorasi.

Apakah anak-anak menjadi kurang pergaulan?

Tidak juga. Institusi Homeschooling punya berbagai aktivitas outdoor yang dapat diikuti. Anak-anak juga bisa memfokuskan diri pada pelajaran yang diminatinya, apakah itu di bidang seni, olahraga, ataupun kegiatan keagamaan.

Hal yang tak kalah penting adalah, dengan menjadi praktisi Homeschooling, orangtua ikut belajar disiplin, belajar lebih sabar, memahami kemampuan dan minat anak, serta dapat lebih berkonsentrasi untuk mengembangkan bakat anak.

Homeschooling tidak menjadikan anak-anak seratus persen belajar di rumah, tetapi boleh memilih tempat belajar yang telah ditentukan, termasuk belajar bersama teman-teman.

Homeschooling tidak membebani anak-anak dengan tumpukan PR, tetapi lebih melatih tanggung jawab kepada diri sendiri.

Di era globalisasi informasi saat ini, teknologi memungkinkan kegiatan belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja. Di masyarakat modern yang telah terpapar budaya visual, generasi muda lebih condong kepada kebutuhan untuk mengakses informasi melalui tatap muka dengan teknologi visual. Pekerjaan orangtua memang semakin berat, terutama untuk menanamkan kesadaran kepada anak-anak tentang proses penyaringan informasi yang sesuai dengan usia dan kebutuhannya yang positif.

Akan tetapi, keberlangsungan hidup manusia memang harus berjalan sesuai dengan zamannya, bukan? Menerapkan pola pendidikan zaman dulu kadang tidak lagi sesuai. Bagi saya yang terpenting adalah, keinginan belajar dalam diri anak-anak harus tumbuh tanpa tekanan, serta dilakukan dengan rasa senang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun