Mohon tunggu...
Winny Gunarti
Winny Gunarti Mohon Tunggu... Dosen - Penulis, Peneliti, Pengajar di Universitas Indraprasta (UNINDRA) PGRI, Jakarta

E-mail: winny.gunartiww@unindra.ac.id

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Potret Infrastruktur, "Pak Jokowi Lebih Suka Lihat Foto"

24 Desember 2017   11:19 Diperbarui: 31 Desember 2017   21:59 1348
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Benarkah Indonesia sedang "ngebut" pembangunan infrastruktur? Yang jelas,  Indonesia sekarang sedang mengejar ketertinggalan, dan seluruh masyarakat dihimbau agar ikut bekerja sama mendukung proses pembangunan insfrastruktur tersebut.

Itulah salah satu himbauan yang disampaikan Bimo Adi Nursanthyasto, S.T., MBA., Kepala Bagian Pelaporan Pimpinan dan Hubungan Antar Lembaga, Kementerian pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia, di acara Diskusi Publik Pameran Fotografi Pembangunan Infrastruktur yang digelar Pusat Studi Desain Komunikasi Visual (PDKV) Universitas Indraprasta PGRI dan LPPM di Aula gedung PGRI Jakarta, 21-22 Desember lalu.

Kementerian PUPR, hingga saat ini masih terus berupaya meningkatkan komunikasi publik  melalui penyajian foto-foto di media sosial. Akan tetapi, Bimo mengakui lembaganya masih kesulitan untuk meningkatkan perhatian masyarakat terhadap informasi, karena berita tentang pembangunan infrastruktur yang diunggah melalui instagram, facebook, ataupun twitter, jarang ada yang langsung  viral. Padahal tidak jarang kemajuan pembangunan yang sudah dicapai Indonesia membanggakan.

 "Beda dengan berita tentang Bu Susi, beliau melakukan ini dan itu saja bisa langsung viral. Kini kita sedang memikirkan kembali apakah foto-foto tentang pembangunan infrastruktur harus lebih humanis". Kata Bimo lagi sambil mengajak para peserta diskusi untuk bersama-sama memahami  bahwa pembangunan infrastruktur semata-mata bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pembangunan ekonomi mandiri.

Oleh karena itu, ia menyambut baik pameran fotografi  ini, karena melalui foto, orang dapat lebih membaca pesan yang disampaikan melalui gambaran peristiwa.   "Kalau kami harus melaporkan progress, kami juga tidak cukup hanya dengan menyodorkan data tabel dan angka. Pak Jokowi lebih suka lihat foto. Kalau kami menunjukkan foto-foto, beliau langsung semangat," demikian dikatakan Bimo Adi lagi.

Pameran Fotografi  ini merupakan kolaborasi dari 28 fotografer lintas daerah, di antaranya Rezha Destiadi, Fahrul Azhar, Ahmad Alberd, Wulandari, Hendra Gunawan, Raka Bujangga,  Sander Sonambela, Alfi Rakhman Halim, Felix Daritan, dan lain-lain. Pameran ini menampilkan sejumlah potret pembangunan infrastruktur, mulai dari jalan tol, bendungan, pengembangan pelabuhan, perumahan rakyat,  rumah susun, lengkap dengan menampilkan sisi-sisi humanis, pemandangan eksotis, maupun makna-makna tersirat  dari lingkungan sosial dan masyarakat.

Melihat potret dapat berarti Seeing is believing, kata Arthur Asa Berger, karena  kita ada di sebuah era ketika gambar visual memainkan peran penting dalam politik, hiburan, dan kehidupan kita sehari-hari.

Pameran dan diskusi publik  ini juga menghadirkan narasumber Rektor Uninversitas Indraprasta PGRI, Prof. Dr. Sumaryoto, yang membagi kiat-kiat suksesnya dalam membangun gedung pendidikan di wilayah padat penduduk dengan tetap menjaga harmonisasi dengan masyarakat sekitar, sebagai bagian dari tradisi dan etika moral yang harus dijaga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun