"Ayah, Karina pamit berangkat kerja dulu..., rumah ayah cantik dan indah, banyak kupu-kupu yang mengitari diatas rumah Ayah... Do'ain Karina ya Ayah agar bisa mencapai impian Karina dan membahagiakan Ibu. Sekali lagi Karina merindukan Ayah, Assaalamualaikum Ayah, Aku Sayang Ayah..... " Lanjut Karina beranjak dari pemakaman tak lupa ia mencium batu nisan Ayahnya.
Matahari terbit mulai menjulang menembus mata Karina yang silau seperti sinar laser yang berkekuatan ribuan mega watt mengiris, membelah dan merobek langit diatas kepala Kirana
"Oh tidak.... Aku sudah telat, aku harus sampai tepat waktu, jika tidak bos bisa marah " Karina bergegas meninggalkan rumah cinta pertamanya.
Oleh : Winny Alaisa Annadzifah