Mohon tunggu...
Winni Ashari
Winni Ashari Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030009_Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

22107030009_Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Balimau Khas Minang Menjelang Ramadhan

22 Maret 2023   19:01 Diperbarui: 22 Maret 2023   19:17 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa balimau dianggap menyimpang agama? Awalnya balimau merupakan kegiatan yang baik yang bertujuan untuk mempererat kekerabatan. Yang sudah lama tidak berkumpul dan bersilahturahmi. 

Namun, orang menyangka mandi balimau adalah suatu kebutuhan yang bersangkutan dengan ibadah dan kegiatannya betepatan keesokan harinya memasuki bulan ramadhan. sedangkan agama Islam tidak pernah mengajarkan kita ketika memasuki bulan suci ramadhan agar mandi menyiram seluruh tubuhnya (mirip mandi junub), didalam agama islam sebelum memasuki bulan ramadhan sangat dianjurkan untuk saling mema'afkan.

SOLUSI UNTUK MENYIKAPI TRADISI BALIMAU

  • Balimau dianggap sebuah tradisi dan warisan kebudayaan yang sudah turun temurun, bukan ajaran agama islam. Seperti kita hanya menganggap balimau itu sebagai sebuah tradisi budaya yang dilakukan sebagai rasa cinta kebersihan yang menguntungkan pada kesehatan semata.
  • Jika balimau suatu upaya untuk membersihkan diri, maka dianggap seperti mandi selayaknya mandi sehari-hari dan tidak mengandung unsur apapun.
  • Sebagai hamba Allah SWT yang bertakwa hindari unsur-unsur yang menyalahi ajaran agama islam.
  • Melaksanakan mandi balimau hanya semata mata untuk kesenangan saja, dan tidak ada kaitan dengan ibadah.

Masyarakat Minangkabau masih menjalankan kegiatan balimau sebagai salah satu tradisi dalam budaya mereka, tetapi mereka hanya menganggap tradisi balimau hanya sekedar untuk besenang-senang saja dan hanya sebuah kebiasaan. 

Mandi balimau hanya sekedar mandi biasa memakai sabun dan juga bisa dilakukan dirumah sendiri. Namun, jika suka keramaian biasanya masyarakat pergi ketempat pemandian umum kekinian.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun