Mohon tunggu...
Winni Ashari
Winni Ashari Mohon Tunggu... Mahasiswa - 22107030009_Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

22107030009_Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Balimau Khas Minang Menjelang Ramadhan

22 Maret 2023   19:01 Diperbarui: 22 Maret 2023   19:17 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Umat islam saat ini sangat bahagia akan datangnya bulan mulia, bulan yang penuh keberkahan dan bulan membawa kedamaian. Umat islam dengan senang hati menyambut bulan itu yaitu bulan  suci Ramadhan, dan umat islam akan melaksanakan puasa di bulan suci Ramadhan.

Bulan suci Ramadhan adalah bulan yang punya arti dan makna tersendiri bagi umat islam. Banyak hikmah dan manfaat yang kita peroleh di bulan Ramadhan dan sangat wajar apabila umat islam menyambutnya dengan suka ria dan bahagia.

Nah, hari ini bertepatan dengan hari dimana keesokan harinya umat islam melaksanakan ibadah puasa Ramadhan. Artinya hari ini menjadi hari dimana masyarakat minang biasanya melaksanakan suatu kegiatan yang menjadi tradisi dan sudah menjadi kebiasaan untuk dilakukan sebelum melaksanakan ibadah puasa yaitu "BALIMAU" Sebagai kegiatan untuk menyambut bulan suci Ramadhan yang kaya akan keberkahan.

Balimau merupakan tradisi yang sudah melekat dan berasal dari adat Minangkabau, Sumatera Barat. "Balimau" berasal dari kata " berlimau" yaitu dari kata limau. Limau adalah sejenis jeruk yang biasanya digunakan untuk menambah cita rasa pada masakan tradisional adat Minangkabau. Balimau secara literasi berarti mandi dengan menggunakan jeruk, baik untuk mencuci rambut atau kepala maupun pencuci badan seperti sabun sebagai pengharum.

Pada zaman dahulu, tradisi balimau dilakukan untuk "membersihkan diri" dari hal-hal yang bersifat negative seperti penyakit pada seseorang, baik secara fisik maupun mental atau baik jasmani maupun rohani.

Balimau pada zaman dahulu, warga Minang melakukan aktivitas di tempat pemandian seperti disungai (batang aie), danau atau pincuran. dikarenakan zaman dahulu tak ada kamar mandi di rumah. Seiring berjalannya waktu, tradisi balimau terus berjalan dengan mengikuti perkembangan zaman.

MEMAHAMI TRADISI BALIMAU

Tradisi " balimau" dilakukan untuk menyucikan diri dari segala perbuatan buruk, membersihkan diri dari penyakit hati, seperti sakit hati, iri, dengki,tamak, riba, ria dan lainnya."Balimau" merupakan tradisi yang istimewa bagi masyarakat Minangkabau dalam menyambut bulan suci ramadhan. Dan dilaksanakan sehari menjelang masuknya bulan puasa.

"Balimau" adalah mandi dengan menggunakan air yang dicampur dengan limau atau jeruk nipis yang fungsinya untuk pengganti sabun.balimau sangat di gemari oleh banyak orang karena suatu kesempatan untuk berenang atau mandi mandi sebelum Ramadhan.

 Namun, belimau masih dianggap ajaran sesat oleh Sebagian orang. Dikarenakan orang merasa bahwa tradisi belimau memiliki unsur yang tidak sesuai dengan ajaran agama islam.sedangkan Minangkabau memiliki falsafah yaitu "adat basandi sarak,sarak basandi kitabullah" yang artinya adat bersandikan agama dan agama bersandikan Al-Qur'an. Tetapi, masih dianggap menyimpang agama islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun