Mahasiswa KKN MBKM Membangun Desa Universitas Negeri Malang (UM) melakukan pelatihan batik tulis metode colet di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang pada tanggal 17-18 Februari 2023 di Balai Desa Srigonco. Kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK di Desa Srigonco yang berjumlah 15 orang.
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Banyak daerah yang mulai untuk mengembangkan batik tradisional dengan menggunakan motif daerah masing-masing termasuk Desa Srigonco. Di Desa Srigonco telah memiliki pengrajin batik tradisional, tetapi jumlahnya masih sedikit yang menyebabkan produksi batik tidak memenuhi kebutuhan pasar. Selain untuk memenuhi kebutuhan pasar, Desa Srigonco juga memerlukan Sumber Daya Manusia untuk terus melestarikan dan mengembangkan motif batik khas Desa Srigonco agar lebih dikenal oleh daerah-daerah lainnya.
Tujuan diadakannya pelatihan ini diharapkan mampu menambah keterampilan masyarakat desa Srigonco tentang membatik sehingga dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pasar dan melestarikan serta mengembangkan batik khas Srigonco.
Hari pertama diagendakan untuk pembukaan acara pelatihan, penyampaian materi tentang batik, dan kegiatan mencanting. Ini dilakukan dari pukul 08.00 pagi hingga pukul 15.40 sore. Peserta yang hadir sangat antusias untuk mendapatkan ilmu  baru dari kegiatan pelatihan ini. Peserta pelatihan yang datang langsung mengisi daftar presensi. Pembukaan acara diisi oleh sambutan dari ketua pelaksana, bu lurah, dan yang mewakilkan pak lurah. Banyak dari peserta yang belum mengetahui bagaimana cara membatik. Tetapi hal itu tidak membuat mereka patah semangat karena saat pelatihan, terdapat penyampaian teori dan pembimbingan langsung oleh pengusaha Batik dari UMKM Batik Sridadi tentang membatik. Pemateri menjelaskan tentang alat dan bahan dalam membatik beserta fungsinya, tahapan-tahapan dalam membatik, cara membatik, dan tips serta trick yang bisa digunakan dalam membatik agar mendapatkan hasil yang memuaskan. Setelah penyampaian materi, dilanjutkan dengan kegiatan mencanting. Panitia membagikan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti canting, lilin/malam, kain, kompor listrik, dan Koran. Peserta membentuk kelompok kecil agar mempermudah praktik. Proses mencanting berlangsung selama 5 jam 10 menit.
Hari kedua diagendakan untuk kegiatan pewarnaan, fiksasi kain, pelorotan, dan penutupan. Dimulai dari pukul 08.00 sampai pukul 15.30. Panitia menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan untuk semua rangkaian proses di atas. Peserta mewarnai kain dengan berbagai warna yang telah disiapkan menggunakan metode colet, yaitu menggunakan kuas seperti melukis pada umumnya. Peserta pelatihan sangat kreatif karena mulai berani untuk menciptakan warna lain dari campuran warna yang disediakan. Ada yang mewarna kainnya secara abstrak, rapi, teratur, bahkan membuat gradasi warna. Setelah pewarnaan selesai, kain dijemur di bawah terik matahari hingga kering.
Tahapan selanjutnya yaitu fiksasi kain atau penguncian warna menggunakan waterglass. Tahapan ini dilakukan agar warna tidak luntur dan melebar ke sekitarnya. Setelah diberi waterglass, kain dijemur kembali.Tahapan selanjutnya yaitu pelorotan, dimana kain dilorot untuk melepaskan lilin/malam. Kain yang tertutup lilin/malam akan berwarna dasar kain yaitu putih.
Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan ilmu yang didapat bisa lebih bermanfaat bagi peserta khususnya ibu-ibu PKK. Diharapkan ibu-ibu PKK dapat berperan penting dalam peningkatan ekonomi melalui pelatihan batik ini dengan membuka usaha batik. Selain itu, diharapkan setelah dilaksanakan kegiatan tersebut, ibu- ibu PKK di Desa Srigonco lebih memiliki pemikiran yang maju dan positif untuk kemajuan Desa dan Indonesia dengan turut serta membagikan ilmu yang didapatkan dan menjadi bagian dalam pelestarian batik. Jadi, ilmu yang disampaikan tidak hanya berhenti saat kegiatan tersebut dilaksanakan. Dan diharapkan kedepannya, memiliki ide-ide baru dan kreatif untuk mengembangkan batik dan desanya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H