Namaku Wening, buah rahim si ibu jalang
pada bening cahaya rembulan, pada rintih yang tertahan,
pada beku air mata pada hati yang membatu
Aku serpihan pesta padang bulan yang tersisih kemeriahan
Aku Wening Ratri, yang tak lagi paham ajaran hati
tersapih air mata duka, untuk torehan luka hati
bagiku, hidup adalah menagih tamat dendam berkarat
dalam kubang miskin yang laknat
Akulah Wening Ratri, titisan ibu si kembang mayang
pengemban amanat haram lewat kangkang takhlukkan malam
Sesaplah desah nikmat sesaat,
kala jiwa raga telanjang
sebelum lenguh meregang
lalu tawa merajang
Dan kau, perlahan kerontang.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!