Saya ingin sekadar berbagi pengalaman dengan teman2 semua yang ingin membantu korban bencana, khususnya gempa di Sumatera Barat dan sekitarnya. Rumah saya di Yogya dan pada waktu terjadi gempa di Bantul tahun 2006 yang lalu, sempat dijadikan posko bantuan dari berbagai kalangan. Semoga sedikit pengalaman ini dapat memberi gambaran bagi Anda yang ingin membantu korban bencana di Padang dan Pariaman. Kejadian di Yogya hampir sama dengan di Padang. Sedikit perbedaannya adalah di Yogya terjadi pada Sabtu pagi, sedang di Padang & Pariaman terjadi pada Rabu sore. Persamaannya, setelah gempa diikuti hujan, listrik mati berhari2, jalur komunikasi tidak lancar. Waktu itu gempa Yogya menelan korban jiwa 4.000an orang dan ribuan rumah hancur.
Begini kira2 kebutuhan para korban, sehingga bila Anda ingin membantu, bisa sedikit mendapat gambaran.
- Informasi sangat dibutuhkan oleh semua pihak. Waktu gempa Yogya, radio Sonora meliput 24 jam selama beberapa minggu (terima kasih Sonora). Isi siaran adalah berbagai pengumuman dari Pemerintah, dari masing2 daerah yang memerlukan bantuan, dan berbagai kebutuhan barang (selimut, susu bayi, obat2an, makanan, dsb).
- Bantuan makanan yang tidak siap pakai, seperti beras, justru menyulitkan, karena peralatan menanaknya tidak ada (panci dan perlengkapannya, termasuk kompor/api/minyak tanah/gas). Bantuan mi instan lebih praktis, karena kalau tidak dapat dimasak, masih bisa dimakan mentah. Memasaknya cukup sekali kerja dan bisa dibagi banyak orang sekaligus. Kalau nasi, masih harus dilengkapi lauk dan biasanya nasi mudah basi.
- Bantuan obat2an pasti diperlukan. Jangan lupa perban, obat diare, dan sejenisnya. Hanya jangan lupa: sertakan juga plastik pembungkus (yang bisa dikunci) yang banyak, karena obat2an ini akan dibagi ke berbagai lokasi yang terkena hujan.
- Untuk anak2: susu, makanan kecil, bila perlu vitamin. Juga selimut, atau tenda/terpal yang biasa dipakai penjual di tepi jalan (waktu itu stok tenda plastik di Yogya dan sekitarnya sampai kosong). Di Yogya, mainan anak2 sangat membantu mereka melupakan duka. Misalnya: bola, tali, atau apa saja yang bisa membuat mereka bermain. Kalau situasi sekolah sudah bisa berjalan lagi, buku dan alat tulis sangat diperlukan.
- Menyambung item nomor 1 di atas, dibutuhkan juga korek, baterai, senter, dan beberapa lokasi perlu genset, atau sumber cahaya lain (aki). Radio menjadi mutlak diperlukan.
Kemudian jangan lupa, sebisa mungkin bantuan dikoordinasi. Di suatu daerah butuh apa, ada berapa banyak anak2/balita, lalu kita carikan dari daerah lain, dan dikirim ke sana. Semoga tulisan ini bisa sedikit memberi wawasan bagi Anda yang ingin berbagi kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H