Mohon tunggu...
windy ong
windy ong Mohon Tunggu... -

Seorang mahasiswi Unika Atmajaya

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Demam Dessert di Indonesia

3 Oktober 2014   02:08 Diperbarui: 4 April 2017   18:18 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik


Dessert adalah hidangan penutup yang disajikan baik panas ataupun dingin. Saat ini Indonesia sangat di hebohkan dengan dessert yang merajalela dimana-mana. Mungkin yang menjadi pertanyaan apa yang menyebabkan dessert tersebut begitu populernya di Indonesia? Banyak dari masyarakat Indonesia yang mencoba dessert tersebut karena sedang populer saja, tetapi setelah di coba dan rasanya enak. Setelah itu mereka sering ke tempat itu dan merekomendasikannya kepasa teman-teman untuk datang ke restoran tersebut. Dari sinilah banyak yang menjadi penggila dessert rela dari tempat satu ke tempat lain untuk memakan dessert yang berbeda.

Awal dessert di Indonesia adalah dari 'froyo' atau frozen yoghurt. Banyak orang berlomba-lomba untuk mencoba froyo bahkan mulai bermunculan berbagai merk froyo di Indonesia dari Soursally, Tutti Frutti, Red Mango, J.Co, dan masih banyak lagi. Ketika froyo sangat populer banyak sekali yang memakan froyo dan mulai mengajak teman-teman makan disana lalu menjadi suatu kebanggan jika makan di tempat yang sedang populer saat itu.

Setelah froyo semakin lama semakin tidak sepopuler dulu, masuk bubble tea minuman yang tersedia berbagai rasa. Awalnya Chatime dan dari situ banyak sekali yang masuk ada Share Tea, Bobabits, dan masih banyak lagi. Dari bubble tea ini sudah semakin banyak yang masuk dalam hal dessert seperti taiwanese dessert yang di dalamnya selain ada pudding, jelly, ada bubble juga.

Taiwanese dessert ini sangat populer di zaman sekarang. Orang rela berbondong-bondong datang dan menunggu lama untuk mencoba dessert tersebut. Banyak sekali taiwanese dessert di Indonesia khususnya Jakarta seperti Hong Tang, Blackball, Sumoboo, Shirokuma, dan masih banyak lagi. Sekarang yang sedang populer adalah Hong Tang, Sumoboo, dan Shirokuma.

Dibalik kepopuleran taiwanese dessert pasti ada hal lain yang membuat orang rela meluangkan waktu untuk datang dan makan dessert tersebut. Dan ternyata, yang membuat orang berbondong-bondong datang adalah rasa dari dessert itu sendiri yang berbeda dari dessert khas Indonesia. Biasanya yang menjadi menu andalan adalah apa saja yang berbau green tea, karena di Indonesia jarang terdapat dessert yang berbau green tea.

Dari demam dessert ini dapat kita lihat, bagaimana populer nya suatu makanan jika masuk ke dalam suatu negara. Dan saya rasa kita tidak hanya terpaku dengan taiwanese dessert yang ada tetapi cita rasa dessert Indonesia sendiri yang berbeda juga memilki keunggulan. Jika yang menjadi produk unggulan mereka adalah green tea, mungkin di Indonesia dessert yang beraroma gula jawa sangat menarik minat. Karena banyak sekali dessert Indonesia yang memakai gula jawa sebagai pemanis rasa contohnya kue lupis, cendol, es kacang hijau, dan masih banyak lagi. Maka dari itu, alangkah baiknya jika kita juga membanggakan dessert Indonesia dan membagikannya kepada teman-teman mungkin itu akan menjadi populer dan membuat dessert kita menjadi populer di dunia luar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun