4. Â Prapti berasal dari kata "Prapta," yang berarti tercapai. Dalam Wrhaspati Tattwa, prapti menandakan bahwa Brahman menembus semua lokasi. Dia sudah berada di tempat yang Dia inginkan.
5. Â Prakamya berasal dari "Pra Kama," yang menunjukkan bahwa semua kehendak Tuhan selalu tercapai atau terjadi. Oleh karena itu, implikasinya adalah bahwa tidak ada yang dapat menghentikan Brahman untuk mewujudkan kehendaknya.
6. Â Isitwa berarti "merajai segala sesuatu" dan berasal dari kata "Isa," yang berarti raja. Dengan demikian, faktor yang paling penting dalam situasi ini adalah Tuhan. Yang berkuasa atas segala sesuatu adalah Tuhan.
7. Â Wasitwa : "Wasa" berarti menguasai dan menaklukkan, dan dari sinilah kata "Wasitwa" berasal. Wasitwa adalah kata yang berarti paling berkuasa.
8. Yatrakamawasayitwa : Dikatakan bahwa tidak ada yang dapat melawan kodrat dan kehendak-Nya. Tidak ada yang dapat menghentikan pilihan Tuhan jika sudah ditetapkan.
Setelah memahami dan meyakini keberadaan tuhan, maka akan muncul dorongan untuk bisamenunjukkan dan menghaturkan rasa bhakti kita kepada beliau. Meminta sesuatu yang tidak kita kenal atau sesuatu yang berada di luar lingkungan kita bukanlah pengabdian yang tulus kepada Tuhan. Menjadi tulus berarti menyerahkan kendali, pasrah, dan bermohon untuk menyerahkan jiwanya kepada Tuhan YME. Seseorang yang mempraktikkan rasa bhakti sepenuhnya berserah diri kepada Tuhan atau Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Melihat tubuh kita sebagai tempat suci bagi Tuhan dan segala sesuatu yang kita lakukan sebagai Sri Sankara menuntun kita dalam sebuah doa yang meminta kita untuk mengingat Tuhan dalam pikiran kita. Doa tersebut adalah sebagai berikut: "Sanubariku hanyalah Engkau; Buddhiku adalah  kasih-Mu; Pranaku adalah teman-Mu; Badanku adalah istana-Mu; Cara menikmati segala sesuatu  dengan Panca Indriya adalah puja pada-Mu; Tidurku adalah renungan semadhi pada-Mu; Segala  yang kuucapkan adalah jalan ke sekitar-Mu; Apa pun yang kulakukan adalah menyembah Engkau".
Tidak akan ada kejahatan di dalam jiwa kita jika kita menggunakan jenis doa ini untuk mengarahkan hidup kita setiap hari. Demikian juga, kita akan menjalani kehidupan yang bersih dalam perkataan, sikap, dan tindakan kita. Untuk mendatangkan rahmat Tuhan dan membuat hidup kita berguna untuk mencapai kehidupan spiritual yang hakiki, kita harus memenuhi tugas dan kewajiban kita persis seperti yang ditentukan oleh kitab suci dan terus menerus merenungkan dan mengabdikan diri kita kepada Tuhan. Bagian terpenting dari bhakti adalah bersembahyang setiap hari dan doa yang terus menerus.
Mempraktikkan yadnya juga bisa menjadi cara untuk menunjukkan pengabdian kita dan mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, yang secara umum dikenal sebagai Tuhan. Sesuai dengan ajaran kitab suci Hindu yaitu Weda, yadnya atau bagian dari upacara adalah sebuah karya suci yang dilakukan dengan sungguh-sungguh karena getaran jiwa/spiritual dalam kehidupan ini, berdasarkan Dharma. Pengertian lain dari yadnya adalah memuja, memuliakan, berkorban, melayani, melakukan perbuatan baik (kebajikan), memberi, dan dengan senang hati (tulus ikhlas) menyerahkan apa yang dimiliki demi kesejahteraan dan kesempurnaan eksistensi secara keseluruhan serta kemuliaan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.
Umat Hindu pada umumnya melaksanakan lima bentuk Yadnya yang berbeda, yang dikenal sebagai Panca Yadnya. Dewa Yadnya adalah persembahan suci yang dilakukan dengan tulus kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan merupakan bagian dari Panca Yadnya. Berikutnya adalah persembahan suci yang dilakukan dengan tulus ikhlas kepada rsi atau wiku (orang suci), yang dikenal sebagai Rsi Yadnya. Manusa Yadnya adalah persembahan suci yang dilakukan dengan tulus kepada orang lain. Persembahan yang tulus dan suci kepada para leluhur adalah Pitra Yadnya. Kemudian, Bhuta Yadnya adalah persembahan yang tulus dan suci yang dilakukan kepada Bhuta. Yadnya merupakan bagian dari Prawrtti Marga atau cara (jalan) yang utama untuk mewujudkan rasa bhakti kehadapan Tuhan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H