Mohon tunggu...
Windy Estiningrum
Windy Estiningrum Mohon Tunggu... Editor - editor bahasa

perempuan kota pisang

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Layang-layang Gersang

1 Maret 2013   05:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:30 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Bermain layang-layang di tanah gersang

Tubuh berkeringat, debu berserakan

Angin berhembus tak beraturan

Namun kaki tetap bertahan

Anak kecil lari kegirangan

Satu layang-layang putus dari benang

Terus berlari menembus bayangan

Demi satu layang-layang tak bertuan

Anak-anak tersenyum riang

Menggantung sejuta impian

Impian yang terbang bersama layang-layang

Impian yang hanya menjadi bayangan

Tanah gersang tak menghasilkan uang

Namun layang-layang tetap mampu terbang

Terbang jauh dari pandang

Oleh angin yang berhembus kencang

Hidup di tanah gersang

Bagai layang-layang

Melayang, menikuk, jatuh dan terbang

Karena hidup memang tak pernah tenang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun