Irman YL Figur Alternatif di Makassar

Makassar -- Sampai saat ini, dari sekian banyak bakal calon kandidat walikota dan wakil walikota Makassar  yang telah mencuat di rana publik, namun tak satu pun yang menarik perhatian publik Makassar.

Para bakal calon masih dinilai biasa-biasa saja, belum ada yang luar biasa. Padahal Makassar ini, butuh calon pemimpin yanhg mempunyai karakter luar biasa, pengalaman yang luar biasa dan berprestasi serta visioner.

"Masyarakat Kota Makassar pemilih rasional. Mereka belum mendapatkan kandidat yang ideal. Makassar sangat dinamis," kata pengamat politik Aswar Hasan, selasa (14/5) di Makassar. Pernyataan Aswar Hasan ini sering diungkapkan di berbagai media terkait pilwali Makassar 2013.

Kandidat-kandidat yang bermunculan adalah muka lama, dan masyarakat Kota Makassar cenderung belum bisa menerima mereka karena ragam kasus yang melekat di antara para kandidat yang bersangkutan.

Sebut saja, Supomo-Kadir, selain isu tua, pasangan ini dinilai tidak visioner dan cenderung memiliki konsep yang downing fall.

Sementara Adil Patu memiliki kasus dugaan korupsi bansos, Muhina terkait mafia tanah, Danny Pomanto terkait penjualan tanah pesisir dan isu bukan orang Sulsel alias pendatang dari Gorontalo. Rusdin Abdullah memang cenderung netral, namun sebagai figur yang berangkat dari profesi kontraktor (pengusaha APBD) tentu dicap sebagai figur kurang bersih.

Saat ini dibutuhkan figur alternatif yang memiliki karakter di Makassar. Karakter itu adalah, karakter khas, keras dan tegas, namun memiliki sisi humanis yang mendalam. Teramat sedikit orang yang memiliki karakter seperti ini.

"Makanya ketika muncul nama Irman Yasin Limpo sebagai sosok kandidat walikota, maka itu adalah figur alternatif bagi warga Makassar," kata salah seorang praktisi media di Makassar.

Irman menurutnya memiliki karakter kuat. Karakter kuat itu; keras, tegas, beriwibawa. Karakter ini ditopang dengan prestasi, pengalaman, dan pandangan visionernya.