Mohon tunggu...
Puisi

Kepedihan

29 Januari 2015   02:18 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:11 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


KEPEDEIHAN

Kehilangan arah perjalanan takdir

Tak tahu harus kemana menemukanmu

Tak ada jejak yang kau tinggalkan disini

Hanya kesunyian mati yang terbaca dan jelas kulihat

Tertata rapi aku dikelamku

Kepedihan adalah sandaran hati

Apa mungkin kutemukan lagi jejakmu

Bila bayangmu hanyalah mimpi

Aku tersesat di antara bayangmu

Tak ada harapan untuk kembali

Aku terkurung tak mampu berdiri

Asaku terkubur di dalam kubangan janji yang tak pasti

Adakah kamu tau kepedihan hatiku

Yang takpernah tersentuh

Meski kau berharap maaf padaku

Lelah hati yang tak kau rasa merasuk jiwa ini

Harapan demi harapan kini telah pupus

Harapan untuk menantimu kini tiada arti

Dan segala tentangmu tiada arti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun