Tingkat konsumsi ikan nasional pada tahun 2014 adalah 28 kg sangat berbeda jauh dengan konsumsi rata-rata per kapita per tahun di Singapura yang mencapai 70 kg, Taiwan 65 kg, Korea Selatan 60 kg dan yang terlihat lebih tinggi lagi yakni di Hongkong dengan konsumsi ikan per kapita per tahun mencapai 80 kg. Dibanding negara lain, tingkat konsumsi ikan di Indonesia masih rendah. Hal tersebut salah satunya disebabkan oleh kurang gemarnya masyarakat Indonesia dalam mengonsumsi ikan.
Dari faktor- faktor di atas yang menyebabkan rendahnya pendapatan nelayan, dapat diambil beberapa solusi diantaranya:
1. Buat kelompok nelayan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa tidak semua daerah pesisir memiliki tempat pelelangan ikan hal itu membuat nelayan terpaksa menjual ikanya ke tengkulak. Padahal jika di jual ke tengkulak harga ikan akan jauh lebih rendah dari harga aslinya. Maka dari itu pentingnya membuat kelompok nelayan. Jadi para nelayan mengumpulkan hasil ikan yang telah mereka tangkap, selanjutnya mereka jual bersama ke pasar. Mengapa perlu dibuat kelompok nelayan? Karena agar mereka bisa menekan biaya transportasi untuk menjual ikan di pasar. Dengan dijualnya ikan di pasaran harga ikan akan lebih tinggi bahkan lebih tinggi dua kali lipat dari harga jual ikan di tengkulak hal ini dapat meningkatkan pendapatan nelayan.
2. Buat koperasi simpan pinjam untuk nelayan
Tujuan dari koperasi simpan pinjam ini adalah memberikan pinjaman pada saat nelayan tidak mempunyai penghasilan diakibatkan tidak bisa melaut. Nelayan tidak perlu lagi meminjam uang ke tengkulak tapi nelayan bisa meminjam uang di koperasi simpan pinjam tersebut dengan bunga yang rendah.
3. Mengolah ikan dalam bentuk yang sudah jadi
Harga jual ikan akan bernilai lebih tinggi jika ikan yang hendak dijual diolah terlebih dahulu. Ikan hasil tangkapan bisa diolah seperti dibuat sarden, diasapi, dipindang, ataupun diolah dalam bentuk lain yang lebih memberi nilai tambah.
4. Menindak tegas industri yang membuang limbah ke laut
Pemerintah harus menindak tegas pabrik atau industri yang membuang limbah sembarangan terutama industri yang berlokasi di pinggir pantai. Karena hal tersebut dapat merugikan baik bagi lingkungan perairan ataupun makhluk hidup yang ada di sekitarnya.
5. Meningkatkan kualitas alat tangkap ikan