Mohon tunggu...
Windy Widiastuti
Windy Widiastuti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hello

Welcome

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Taqiyuddin An-Nabhani

14 Juni 2023   15:22 Diperbarui: 14 Juni 2023   15:33 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taqiyuddin An-Nabhani adalah seorang tokoh politik dan pemikir Islam yang lahir pada tahun 1909 dan wafat pada tahun 1977. Dia dikenal sebagai pendiri gerakan politik bernama Hizbut-Tahrir, yang berupaya untuk mengembalikan sistem politik Islam yang komprehensif, yang dikenal sebagai Khilafah, di seluruh dunia.

An-Nabhani dilahirkan di daerah Ijzim. Namanya dinisbatkan kepada kabilah Bani Nabhan, yang termasuk suku Arab penghuni padang sahara di Palestina dan menghabiskan sebagian besar hidupnya berjuang untuk memperjuangkan visi politik dan ideologisnya. Ia mengkritik sistem politik dunia yang didasarkan pada nasionalisme dan kapitalisme, dan ia memandang bahwa satu-satunya jalan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi dunia Muslim adalah dengan menerapkan hukum-hukum Islam secara menyeluruh.

Ia mengembangkan konsep Khilafah sebagai bentuk pemerintahan Islam yang diharapkan mampu menggantikan sistem pemerintahan yang ada di negara-negara Muslim saat ini. Menurut An-Nabhani, Khilafah adalah sistem politik yang didasarkan pada hukum syariah Islam dan dipimpin oleh seorang khalifah yang bertindak sebagai pemimpin politik dan spiritual umat Islam.

Taqiyuddin An-Nabhani menulis beberapa buku dan risalah yang membahas ide-idenya tentang sistem politik Islam dan perjuangan untuk mendirikan Khilafah. Karyanya yang terkenal antara lain "The System of Islam" dan "The Islamic State."

Namun, gerakan Hizbut-Tahrir yang didirikannya telah menghadapi tantangan dan penindasan dari berbagai pemerintahan di dunia Muslim. Beberapa negara melarang keberadaan gerakan ini karena dianggap sebagai ancaman terhadap kestabilan politik.
Taqiyuddin An-Nabhani dianggap sebagai salah satu pemikir yang berpengaruh dalam politik Islam modern. Meskipun ide-idenya masih kontroversial dan diperdebatkan, kontribusinya terhadap diskusi tentang peran agama dalam politik tetap menjadi topik yang relevan hingga saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun